Lihat ke Halaman Asli

Dizzman

TERVERIFIKASI

Public Policy and Infrastructure Analyst

Seru dan Amannya Empat Hari Jelajah Papua

Diperbarui: 11 Desember 2019   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat Datang Nabire (Dokpri)

Bulan Desember adalah bulan yang paling menegangkan untuk berkunjung ke Papua. Pasalnya setiap tanggal 1 Desember biasanya diperingati sebagai hari ulang tahun OPM. Sampai-sampai ada anekdot, kalau tidak ada keramaian pada tanggal tersebut, dipastikan kondisi Papua dalam keadaan aman. Beberapa kali saya ditugaskan di bulan Desember ke Papua karena teman-teman lain tidak ada yang berani berangkat pada bulan tersebut.

Demikian pula tahun ini, lagi-lagi saya kebagian tugas ke Papua. Apalagi beberapa bulan lalu sempat terjadi kerusuhan yang meluas di hampir seluruh wilayah, membuat teman-teman lain semakin takut untuk berkunjung ke sana. Sayapun juga sempat was-was kalau-kalau terjadi sesuatu di sana dan tidak bisa kembali lagi. Akhirnya saya mengikuti petuah bijak tadi, lihat kondisi tanggal 1 Desember, kalau aman berangkat sudah.

Mentari Pagi di Ufuk Papua (Dokpri)

Alhamdulillah, tanggal 1 Desember berlalu tanpa ada berita merisaukan. Sayapun nekad berangkat dengan penerbangan malam hari ke Merauke sebagai tujuan pertama. Pesawat lepas landas pukul 22.30 WIB dan tiba di Makassar sekitar pukul 01.28 dinihari WITA. Cuaca dalam perjalanan cukup bervariasi sehingga mengganggu tidur karena kuatnya goncangan dalam pesawat. Akhirnya saya nonton film tanpa suara saja untuk mempercepat tidur.

Transit di Bandara Sentani (Dokpri)

Setelah transit sekitar satu jam pesawat kembali terbang menuju Jayapura pukul 02.22 WITA. Kali ini cuaca agak tenang karena saya bisa tidur nyenyak, atau mungkin karena terlalu lelah akibat kurang tidur sebelumnya. Setengah jam menjelang mendarat saya terbangun karena terkena sorotan sinar mentari pagi yang mulai menyengat. Cuaca kembali tidak stabil, goncangan kembali terjadi saat hendak mendarat, pesawat sempat berputar menunggu antrian turun ke landasan. Udara Papua memang terkenal ketidakstabilannya sehingga cukup banyak pesawat jatuh terutama pesawat kecil di daerah pegunungan.

Bandar Udara Mopah Merauke (Dokpri)

Tepat pukul 06.45 pesawat mendarat mulus di Jayapura. Para penumpang dipersilakan keluar pesawat untuk rehat sejenak tanpa harus membawa barang bawaan. Tanpa ragu sayapun langsung menuju toilet untuk menggelontorkan ampas yang mengeluarkan gas ketika dalam pesawat tadi. Masish ada waktu pula buat sekedar ngopi-ngopi cantik di lounge sebelum kembali terbang pukul 07.50 WIT. Pukul 08.11 pesawat meluncur menuju destinasi terakhir ke Merauke. Cuaca agak bagus nyaris tanpa goncangan berarti hingga tiba di Merauke pukul 09.23 WIT. Total sembilan jam terbang termasuk transit dua jam, kalau ke luar negeri sudah sampai Arab Saudi dengan waktu yang sama.

Kuburan Warna Warni (Dokpri)

Sengatan matahari langsung menyambut kami begitu turun dari pesawat. Wajarlah kalau suasananya gampang memanas, lha wong cuacanya juga panas, lebih panas dari Jakarta. Tanggung capek, kami langsung survei ke lapangan setelah mampir sejenak ke kantor dinas setempat untuk melaporkan aktivitas kami. Ternyata di depan kantor dinas ada taman kuburan warna warni sehingga memancing saya untuk mampir sejenak. Kalau di Malang ada kampung warna warni, di sini kuburanpun dibuat serupa.

Baca Juga: Menguak Misteri Makam Warna Warni di Merauke

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline