Lihat ke Halaman Asli

Dizzman

TERVERIFIKASI

Public Policy and Infrastructure Analyst

Negeri Ini Butuh Montir bukan Pemikir

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kepada Para Pemimpin Yang Terhormat, perkenankanlah kami menuliskan sepucuk surat untuk kalian .......

Terlalu banyak sudah masalah melanda negeri ini, mulai dari terorisme, kecelakaan transportasi, kemacetan, banjir, kerusuhan, penjarahan kekayaan negara, dan sebagainya. Di sisi lain, pemerintah malah sibuk menyusun berbagai konsep tanpa tindaklanjut yang terasa nyata di masyarakat. Masing-masing instansi malah berlomba untuk tampil manis di hadapan Bapak Presiden, bukannya berkoordinasi satu sama lain. Salah satu tampil bak Rambo yang menghajar setiap lawan dengan tembakan membabi buta, yang lainnya tampil seperti Putri Indonesia mendayu-dayu merengek-rengek minta dukungan.

Kami masih ingat saat pemilu lalu, seorang penulis beken di negeri tetangga menyarankan agar memilih pemimpin yang visioner dan mampu memikirkan kemajuan bangsa, bukan pemimpin bertipe montir yang cuma bisa membetulkan speaker rusak. Dalam kondisi normal dan sistem sudah berjalan baik, kami sepakat dengan pemikiran penulis tersebut. Namun di tengah semakin banyaknya kerusakan yang terjadi di negeri ini, bukan lagi ribuan konsep atau pemikiran yang dibutuhkan, tapi satu tindakan nyata tepat guna. Bukan pidato pengangkat citra, tapi singsingkan lengan baju menyapu jalan raya.

Rasanya semakin lelah menonton berita di TV yang isinya hanya permasalahan melulu, tanpa ada solusi nyata. Mendingan menonton IMB saja yang jelas-jelas berusaha mencari bakat-bakat terpendam dan memperkaya khazanah kemampuan anak negeri di bidang seni. Atau Eagle Awards yang menunjukkan kekayaan alam dan manusia Indonesia yang tersembunyi, daripada menonton dan mendengarkan orang-orang yang sibuk membela dirinya masing-masing.

Sekali lagi, negeri ini butuh montir yang mampu memperbaiki permasalahan bangsa, bukan pemikir yang hanya menelorkan ribuan konsep tanpa hasil. Montir yang mampu menggerakkan ekonomi bangsa, bukan pemikir yang cuma menulis di atas kertas. Montir yang mampu menggiring bangsa ke arah yang diamanatkan UUD 45, bukan pemikir yang hanya menjabarkan UUD 45 dalam tulisan belaka. Montir yang mampu memperbaiki keadaan, bukan pemikir yang hanya duduk termenung.

Demikian sedikit uneg-uneg dari kami, semoga masih ada yang mendengarkan jeritan kami ini.

Salam Kuper,

DZ




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline