Lihat ke Halaman Asli

Nadira Aliya

Menulis untuk tetap menghidupkan pikiran

Jalan-Jalan ke Toba Sebelum Viral

Diperbarui: 26 September 2021   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: https://kemenparekraf.go.id/

Menjelang tahun 2022, tujuan wisata di Indonesia semakin beragam, tidak lagi terbatas pada pulau dewata. Pemerintah sepertinya juga semakin fokus mengembangkan daerah-daerah lain menjadi DSP (daerah super prioritas) Indonesia. 

Barangkali Anda sudah sering mendengar Labuan Bajo sebagai salah satu daerah yang kini sedang diminati habis-habisan untuk berwisata. 

Namun tak banyak yang tahu, seperti Labuan Bajo, Danau Toba sebetulnya juga menjadi salah satu dari lima daerah yang diproritaskan untuk berwisata.

Beberapa waktu lalu, saya melihat salah satu konten di Instagram yang menunjukkan pembangunan jalan di Pulau Samosir, pulau yang terletak di tengah-tengah Danau Toba. 

Gambar tersebut diambil menggunakan drone. Menarik karena jalan yang sepertinya baru dibangun tersebut berujung di danau, seakan-akan mobil yang melintas dapat langsung meluncur ke permukaan danau.


Satu yang terlintas di benak saya saat melihat gambar tersebut adalah infrastruktur DSP Toba yang sedang berbenah habis-habisan untuk menyambut wisatawan agar lebih nyaman saat mengelilingi Samosir di tahun mendatang.

Pemerintah Indonesia menargetkan pada tahun 2030, Toba dapat menjadi destinasi wisata yang ramah lingkungan berbasis alam dan budaya. 

Danau Toba sendiri saat ini sudah amat menawan dengan pemandangan hijaunya hamparan perbukitan dan biru air danau yang begitu tenang dan luas hingga menyerupai lautan. 

Jika ditambah dengan pembangunan infrastruktur dan pengembangan SDM yang memberdayakan masyarakat lokal, sepertinya memang beberapa tahun ke depan DSP Toba memang akan menjadi salah satu destinasi wisata favorit.

Ulos, Sumber Kehangatan di Tengah Sejuknya Udara Toba 

Dengan kondisi alam berbukit yang cenderung dingin, pada zaman dahulu nenek moyang Batak memakai tenun ulos untuk kegiatan sehari-hari. Ulos bagi masyarakat Batak pada zaman tersebut adalah salah satu dari 3 sumber kehangatan, selain matahari dan api.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline