Lihat ke Halaman Asli

Ketahanan Pangan Terancam

Diperbarui: 29 Oktober 2017   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salah satu tanda kedaulatan pada sebuah negara adalah ketahanan Pangan. Ketika ketahanan pangan baik, tidak saja menandakan kemakmuran warganya, namun juga adalah satu kekuatan tersendiri dari negara tersebut, baik secara ekonomi maupun politik.

Namun, tanpa kita sadari, saat ini kita sudah mulai menuju kepada jurang kehancuran akibat ketahanan pangan yang mulai rapuh, yang bahkan dilakukan oleh pemerintah kita sendiri.

Untuk daerah kami di NTT sudah ada beberapa contoh. Pada beberapa tahun lalu, berturut-turut selama tiga tahun, para petani dibagikan bibit jagung unggul untuk ditanam. Bibit gratis dari negara. Saat itu hasilnya sangat memuaskan, dan harga tidak jatuh saat panen. Bonggol jagung yang dihasilkan mirip seperti dalam iklan. Besar, penuh. Dalam beberapa tahun pembagian bibit gratis itu, bibit lokal yang disimpan kemudian mati. Nah, setelah itu bibit gratis tidak dilanjutkan lagi programnya. Bibit pembagian gratis yang kemudian disimpan untuk ditanam, hasilnya tidak akan seperti panenan pertama lagi, untuk tidak dikatakan buruk.

Nah, para petani kemudian harus mencari bibit dari toko yang disuplay oleh perusahaan bibit. Dan, itu terus berlangsung sampai sekarang. 

Ini juga terjadi kepada petani bawang merah. Dan beberapa petani sawah sudah mulai ke arah sana. Bayangkan, jika satu saat nanti, suplier bibit berhenti berproduksi. Atau, ada sabotase, misalnya. Apakah kita tidak jatuh dalam bahaya kelaparan? Ini salah satu sebab mengapa petani disini masih miskin? Ya, karena lahan kritis, ketergantungan bibit, ketergantungan pupuk!!

Jadi, bagaimana atasi ini? Kita mesti galakan lagi penggunaan bibit tanaman lokal dan penggunaan pupuk organik. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline