Lihat ke Halaman Asli

Didi Suprijadi ( Ayah Didi)

Pendidik, pembimbing dan pengajar

Prabowo Subianto Mencintai Rakyat Kecil .

Diperbarui: 5 Februari 2025   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaa elpiji bersubsidi, dokumen pribadi 

Prabowo Subianto Mencintai Rakyat Kecil

Ramainya PPN 12 persen, persoalan Pagar bambu 30 km di laut Pantura hingga kasus antrian panjang berebut LPG 3 kg, tuntas dan reda setelah Presiden Prabowo turun tangan.

Rencana kenaikan PPN 12 persen dapat menyengsarakan  rakyat kecil, pagar laut sepanjang 30 km dikeluhkan nelayan , kelangkaan gas elpiji membuat susah semua rakyat kecil, masa harus ditangani langsung oleh Presiden?

 *Kelangkaan Gas Elpiji.*

"Kebijakan Menteri ESDM yang melarang penjualan gas LPG 3 kg di warung adalah kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat." Demikian pernyataan keras Said Iqbal menyikapi persoalan kelangkaan Gas LPG  ukuran 3 kg.

"Akibatnya, masyarakat kecil, termasuk buruh dan pedagang kaki lima seperti penjual gorengan, semakin terhimpit." Tambah, Presiden KSPI sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal.

"KSPI dan Partai Buruh menyerukan kepada seluruh buruh, pedagang kecil, serta masyarakat yang terdampak untuk bersatu dalam perjuangan ini. Kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat harus segera dicabut demi kesejahteraan masyarakat kecil di Indonesia." Seru, Said Iqbal saat ditemui ayah didi di rumah nya Senin sore 3/2/2025.

Banyak orang dan kaum buruh  menyesalkan kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang melarang penjualan gas elpiji 3 kg di tingkat eceran/warung (agen). Kebijakan ini telah menyebabkan kelangkaan gas dan menyusahkan rakyat kecil, termasuk buruh, pedagang kecil, serta masyarakat berpenghasilan rendah yang sangat bergantung gas elpiji 3 kg untuk kebutuhan sehari-hari.

Perlu diketahui  sebagai penyebab kelangkaan, Elpiji 3 kg mulai langka setelah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM) melarang pengecer menjual gas bersubsidi tersebut per 1 Februari 2025. Kini, gas melon hanya tersedia di pangkalan resmi.

Dimana mana  terlihat antrian orang orang terutama ibu ibu untuk mendapatkan LPG ukuran 3 kg,bahkan ada seorang nenek nenek di Pamulang Tangerang Selatan meninggal dunia setelah seharian  ikut antrian panjang untuk mendapatkan LPG 3 kg.

Menurut para pejabat antrian panjang berebut LPG bukan karena kelangkaan gas, tetapi pemerintah sedang mengatur distribusi LPG ukuran 3 kg dari pangkalan pengecer.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline