Lihat ke Halaman Asli

Didin Abramovich Alfaizin

Pengamat layar laptop

Pergulatan Batin - Senja Makassar

Diperbarui: 23 Juli 2025   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tempat menikmati senja di Makassar itu banyak, tapi hanya sedikit yang meninggalkan kesan. Misalnya, naik perahu kecil menyusuri Sungai Tallo menuju Lakkang---di antara rawa dan mangrove, senja terasa seperti rahasia yang dibisikkan alam ke hati yang sedang bimbang. Atau saat kamu terjebak macet di atas motor di pinggir jalan tol, di jembatan itu, langit jingga menggantikan keluhan pemburu nafkah dengan diam yang indah, seolah mengingatkan: hidup memang tak selalu harus cepat. Bahkan patung Sultan Hasanuddin di bandara bisa jadi teman senja terakhir sebelum lepas landas, tatapannya seolah berkata, "Pulanglah kalau sempat." Karena di Makassar, senja bukan cuma soal tempat, tapi bagaimana ia menyapamu dengan cara yang tak biasa.

Di kota ini, bahkan langit pun tahu siapa yang benar-benar pulang, dan siapa yang cuma pandai berpamitan

# kontemplasi senja

# celoteh Didin Alfaizin

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline