Lihat ke Halaman Asli

WARDY KEDY

Alumnus Magister Psikologi UGM

Kalian Belajar "Online", Kami "Oh Lain"

Diperbarui: 16 Juli 2020   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pendidikan di sekolah. (sumber: KOMPAS/DIDIE SW)

"Hemat saya, kebijakan study from home di masa new normal pada dasarnya tidak efektif. Pembelajaran seolah tidak terbangun dan yang terjadi setiap guru hanya memberikan siswa tugas, lalu guru menilai hasilnya."

Mewabahnya covid-19, sudah merasuki dan merusaki semua sendi kehidupan. Tidak terkecuali bidang pendidikan, virus mematikan itu sudah membuat banyak siswa bahkan orang tua dan satuan pendidikan lainnya menjadi khawatir dan bingung menghadapinya. 

Bahkan tidak sedikit juga rencana yang tidak bisa terlaksana akibat masifnya penyebaran virus ini. Hal tersebut tentu saja menjadi hambatan dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia yang unggul, khususnya di bidang pendidikan.

Kita semua tahu bahwa di tahun 2045, di mana Indonesia akan berusia 100 tahun, Pemerintah berharap agar kualitas sumber daya manusia bisa meningkat. 

Melalui kualitas sumber daya manusia yang unggul itu, maka sudah pasti Indonesia akan menjadi lebih maju di kancah internasional. Oleh karena itu kualitas pendidikan menjadi acuan demi menciptakan mutu sumber daya manusia unggul di masa mendatang.

Harus disadari bahwa kualitas sumber daya manusia yang unggul harus berbanding lurus dengan penyelenggaraan kualitas pendidikan. Kalau kualitas pendidikan buruk maka sumber daya manusia jelas akan rendah. 

Begitupun sebaliknya. Membaca situasi sekarang, dapat kita lihat bahwa kualitas pendidikan saat ini masih dalam pusaran pandemi Covid-19. 

Virus tersebut akan menular secara cepat jika terjadi kontak antar manusia dengan manusia ataupun droplet yang disebarkan sehingga mengakibatkan proses pendidikan saat ini sementara masih berlangsung secara online. Gerakan belajar dari rumah menjadi instruksi andalan bagi pemerintah saat ini.

Kebijakan belajar secara online dari rumah masing-masing diputuskan oleh pemerintah agar penularan pandemi Covid-19 bisa terputus dan tidak menimbulkan klaster baru di Sekolah. 

Jelaslah bahwa kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka di Sekolah, kini berubah drastis atas instruksi Pemerintah. Kalimat 'sangat berbahaya' menjadi alasan utama sehingga proses belajar mengajar dialihkan menggunakan sistem dalam jaringan (daring).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline