Lihat ke Halaman Asli

Adrian Diarto

TERVERIFIKASI

orang kebanyakan

Puisi | Waktu di Jalan Berbatu

Diperbarui: 21 Maret 2019   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan Berbatu ke Posong. Dokpri.

Bukankah tidak ada yang dapat disesali pada hari ini: tidak perjumpaan, pun perpisahanKeduanya adalah sebuah kesatuan

Aku menjumpai untuk kemudian berpisah
Saat terpisah, itu hanya waktu menunggu untuk menyua kembali

Tidak ada yang sungguh-sungguh sama
Tidak ada yang sungguh-sungguh berbeda
Tidak ada yang sungguh-sungguh kumiliki
Tidak ada yang sungguh-sungguh tidak kumiliki

Seperti nafas yang belalu-lalang dalam seluruh nadi kuhembuskan kembali

Kutarik sesukaku, merupa membongkar tumpukan catatan yang terus menggunung
Lalu kuhembuskan, seperti merelakanmu pergi menyusuri jalan ke barat

"Mampirlah, aku sudah sampai di Posong," lalu pesan pendek kuakhiri dengan senyum yang tidak akan pernah kau lihat

Tawaran yang pasti sia-sia, dengan kedatangan yang tidak akan pernah terjadi

Tetapi, tunggu, mungkin akan ada waktu itu !

Saat kita bertukar cerita dengan kaki dinaikkan ke kursi
Untuk menghindari hawa dingin dari halaman depan yang menyusup masuk melalui bawah pintu

Derit daun pintu adalah paragraf pembuka cerita
Tetapi apa yang akan dapat diceritakan kemudian?

Karena tangisan juga adalah kebahagiaan
Dan senyum adalah juga kesedihan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline