Bukankah tidak ada yang dapat disesali pada hari ini: tidak perjumpaan, pun perpisahanKeduanya adalah sebuah kesatuan
Aku menjumpai untuk kemudian berpisah
Saat terpisah, itu hanya waktu menunggu untuk menyua kembali
Tidak ada yang sungguh-sungguh sama
Tidak ada yang sungguh-sungguh berbeda
Tidak ada yang sungguh-sungguh kumiliki
Tidak ada yang sungguh-sungguh tidak kumiliki
Seperti nafas yang belalu-lalang dalam seluruh nadi kuhembuskan kembali
Kutarik sesukaku, merupa membongkar tumpukan catatan yang terus menggunung
Lalu kuhembuskan, seperti merelakanmu pergi menyusuri jalan ke barat
"Mampirlah, aku sudah sampai di Posong," lalu pesan pendek kuakhiri dengan senyum yang tidak akan pernah kau lihat
Tawaran yang pasti sia-sia, dengan kedatangan yang tidak akan pernah terjadi
Tetapi, tunggu, mungkin akan ada waktu itu !
Saat kita bertukar cerita dengan kaki dinaikkan ke kursi
Untuk menghindari hawa dingin dari halaman depan yang menyusup masuk melalui bawah pintu
Derit daun pintu adalah paragraf pembuka cerita
Tetapi apa yang akan dapat diceritakan kemudian?
Karena tangisan juga adalah kebahagiaan
Dan senyum adalah juga kesedihan