Dok-Ruang Kreasi Nisantara
12/10/2025 - Sanggar Ruang Kreasi Nusantara (RKN-Bogor) akan menggelar pentas teater Matahari Malam karya Arief Akbar Bsa yang akan mengadopsi gaya teatrikal virtual di Auditorium Sekda Pemkab Bogor pada 25 Oktober 2025 nanti. Konsep pementasan masih sama dengan pementasan sebelumnya di Auditorium PPSB Jakarta Timur bergaya realis elementer yang akan bercerita tentang boneka tanah liat bernama Pramesti akan berhadapan langsung menghadapi tokoh antagonis Kirana putri dari Destra Sena sang raja yang telah dibunuh oleh Dasima pada sekuel sebelumnya JAM 12.
Hastarupa ibu dari tokoh sentral Kirana yang tak lain adalah sosok antagonis yang begitu jahat dan berambusi untuk mengusai dunia dengan cara apapun termasuk dengan mempengaruhi Rangkasina penjaga portal gerbang kematian untuk menjadi sekutunya. Dengan kelicikan Hastarupa, akhirnya gerbang kematian dibuka dan menimbulkan kekacauan di muka bumi dengan banyaknya bencana alam, wabah penyakit mematikan serta halusinasi yang menjangkiti para penduduk bumi menjadi saling membunuh dan melukai dirinya sendiri akibat depresi berkepanjangan.
"Hastarupa menurut aku adalah peran yang sangat esensial dalam lakon Matahari Malam karena dengan karakternya sebagai ibu dari Kirana yang selalu saja membuat onar dan kerusakan tak mencerminkan layaknya sebagai ibu yang mengayomi dan pemberi contoh yang baik bagi anak-anaknya, ini sangat kontras tetapi kehadiran tokoh Hastarupa menjadi pembanding dan itu bagus untuk pembelajaran," ujar mas Jo selaku pimpinan produksi pentas teater Matahari Malam.
Tokoh Hastarupa pada pementasan teatrikal virtual di Kabupaten Bogor ini akan diperankan oleh Nayla Asysyifa Anjani siswi dari kelas XI SMA Plus PGRI Cibinong. Putri dari pasangan Naimin Saiman dan Sumarni ini sangat menyukai pizza, opor ayam, amerikano dan butterscotch. Memiliki hobi menyanyi, berenang dan panahan, Nayla juga memiliki cita-cita menjadi aktris dan diplomat.
"Aku sangat berharap dalam pementasan ini menjadi start awal untuk menjadi aktor yang terkenal, sukses dan juga banyak relasi dimana ke depannya aku bisa berkembang dan membanggakan keluarga," pungkasnya saat kami wawancarai disela-sela latihannya jelang persiapan pentas.
Adapun para siswa siswi yang terlibat dalam pementasan ini adalah,
Florencia Stefana Br'surbakti sebagai Zelia, M. Nabil sebagai Mayor Sarvagus, Maddinah Agustina Karsidi sebagai Santika, Noor Amelia Paramita sebagai Kirana, Arva Ozora Faisal sebagai Peri 2, Nabila Syifa sebagai Peri 3, Sulasmi, Garnita Aima Putri sebagai Adira, Keenan Rizqi Pribadi sebagai Rangkasina, Nisrina Farhah sebagai Peri 1, Sulastri, Balqis Afina Pasya sebagai Nyi Guru Wardani, Hapizatul Zahra sebagai Peri 6, Muhammad Enzo Marzuki sebagai Ajudan Darda, Amelya Febryani sebagai Peri 8, Adinda Tifatul Aulia sebagai Pelukis 2, Nadia Shafira sebagai Ranindya, Pelukis 1, Cahaya Sabrina M sebagai Peri 5, Hafis Qinthara sebagai Ajudan Sarvagus, Tristan Ainun Arsla sebagai Ploter, Ubaidillah Bustom sebagai Ploter, Anindya Maulida Handayani sebagai Kalingga, Figo Abrar Mardiyono sebagai Bogawirya, Kayla Ramadanti sebagai Narator 1, Putri Nabila Safariah Rahayu sebagai Dayang 1, Muhammad Daffa Athalla Fauzy sebagai Rupawangsa, Siti Azqhia Al islan sebagai Pelukis 4, Aqila Sulfana Putri sebagai Anantari, Ahamd Friamar Jan Azizi Hutasuhut sebagai Ploter, Rosyid Amin Isnanto sebagai Ki Gondosukmo, Keyko Arthaully Prabowo sebagai Pramesti, Mufidah Aulia Zahra sebagai Peri 7, Sabrina Ajhara sebagai Dayang 2, Farah Azzakiyah sebagai Pinangki, Aira Darma Putri sebagai Harsana, Nifa Junia Putriana sebagai Dayang Jingga, Hiero Zlatan Ardyanesa sebagai Mayor Darda, Hervina Ghaniyah Salsabila sebagai Narator 2, Luisa Safara sebagai Peri 4.
Red - Radit Indragunawan1214
Dok-Ruang Kreasi Nusantara
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI