Lihat ke Halaman Asli

Putri Dewi

Pengajar, Penari dan penulis puisi

Puisi | Alunan Kecapi Malam

Diperbarui: 30 Mei 2020   19:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gemulai lentik jari menggeliat              Menguasai alunan kidung malam itu
Kelentikan jemari memetik jiwa-jiwa yang terpikat
Terpana pada kesejukan ruh yang bermain rasa nan syahdu

Kekasih tiba dalam kelengahan nuansa malam beraroma dupa
Menyaksikan petikan-petikan jiwa penggugah insan merana dalam kelam
Senyuman lega mampu memabukkan para insan rupawan pemikat dunia
Ukiran bibir merah nan ranum sengaja ia tampakkan, demi pesan-pesan dalam temaram

Sang kekasih mendekat dalam ketenangan
Membisik kata penuh makna kehidupan
Kecemburuan dunia membakar hangus makhluk bergigi ganas
Hingga ia mencoba menelan dengan bringas

Rupanya, alunan kidung-kidung sepanjang kegelapan dunia, mampu membangkitkan asmara para makhluk
Hasrat menguasai kelentikan jemari kecapi menjadi-jadi
Sang Kekasih berbisik lirih, bergetar hingga nadi
Hingga boleh kembali dalam lindungan semesta

Larik-larik lentur bunyi nada kecapi, telah sampai pada tahta tertinggi Maha Agung
Bersama kelentikkan pesona jemari terindah bersukacita
Sepanjang nafas beradu di dunia semu,
Petikan kecapi merajai setiap gores ingatan duniawi

Yogya. 30.05 20




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline