Gemulai lentik jari menggeliat        Menguasai alunan kidung malam itu
Kelentikan jemari memetik jiwa-jiwa yang terpikat
Terpana pada kesejukan ruh yang bermain rasa nan syahdu
Kekasih tiba dalam kelengahan nuansa malam beraroma dupa
Menyaksikan petikan-petikan jiwa penggugah insan merana dalam kelam
Senyuman lega mampu memabukkan para insan rupawan pemikat dunia
Ukiran bibir merah nan ranum sengaja ia tampakkan, demi pesan-pesan dalam temaram
Sang kekasih mendekat dalam ketenangan
Membisik kata penuh makna kehidupan
Kecemburuan dunia membakar hangus makhluk bergigi ganas
Hingga ia mencoba menelan dengan bringas
Rupanya, alunan kidung-kidung sepanjang kegelapan dunia, mampu membangkitkan asmara para makhluk
Hasrat menguasai kelentikan jemari kecapi menjadi-jadi
Sang Kekasih berbisik lirih, bergetar hingga nadi
Hingga boleh kembali dalam lindungan semesta
Larik-larik lentur bunyi nada kecapi, telah sampai pada tahta tertinggi Maha Agung
Bersama kelentikkan pesona jemari terindah bersukacita
Sepanjang nafas beradu di dunia semu,
Petikan kecapi merajai setiap gores ingatan duniawi
Yogya. 30.05 20