Lihat ke Halaman Asli

dewi laily purnamasari

bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

Asiyah, Sang Mawar Gurun Fir'aun

Diperbarui: 8 Januari 2021   20:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu novel  dari serial 4 Wanita Penghuni Surga karya Sibel Eraslan (Dokpri)

Kursi kayu jati berumur lebih dari 50 tahun menemaniku dengan setia. Lembar demi lembar hingga lebih dari 400 halaman berisi untaian kata menggugah jiwa. Novel karya Sibel Eraslan ini telah diterjemahkan kedalam beberapa bahasa. 

Lahir di Uskudar, Istambul 1967, lulusan Fakultas Hukum Universitas Istambul Turki ini menulis novel dengan riset yang mendalam. Sibel juga aktif dalam kegiatan pendidikan, hak-hak perempuan dan sebagai kolumnis di koran Star.

Mengapa aku ingin sekali menyelami kisah Asiyah dalam novel keren ini ? Ya ... Sungguh masa ini seringkali aku membaca tentang kisah wanita mirip dengan kisah Asiyah Sang Mawar Gurun Fir'aun. 

Pagi itu, Nil menangis untuk saudara perempuannya ... 

Seluruh ikan yang berada di dalamnya, mutiara-mutiara yang berada di tepiannya, anemon yang berada jauh di dalamnya, pohon-pohon akasia yang berada di sudutnya, gurun-gurun yang menjaga bukit-bukit rahasia di dalamnya ...

Semua menangis ...

Setangkai mawar akan tetap indah, meskipun telah tiada. Meninggalkan kesan yang terlupakan. Asiyah adalah mawar yang tumbuh mekar mewangi di gurun-gurun Mesir. Memegang teguh akidahnya, percaya akan Allah yang Maha Tunggal, bahkan hingga jilatan api menyentuh kulitnya. Asiyah, seorang ibu yang mengasuh bayi Musa yang ditemukannya terhanyut di Nil, seorang muslimah yang sungguh pantas menjadi teladan.

Kisah epik ini dimulai dari simbol-simbol yang termaktub dalam ayat-ayat Al Quran. Kisah Hamam, Karun, Fira'un dan Asiyah. Berkaitan erat saling mengikat dengan kisah Nabi Musa. Kisah yang sejatinya akan ada disetiap jaman. Karena Al Quran sarat dengan pelajaran bagi kaum yang berpikir.

Udara, Tanah, Air, dan Api ...

Menurut Apa, udara selalu berada di langit dan berada di tempat tinggi, menjadi sumber pikiran bagi Haman. Sayang ini seringkali membuatnya menjadi sombong, angkuh dan bahkan seorang yang curang. 

Tanah merupakan simbol Karun. Ia selalu ingin berpetualang dan melakukan penemuan. karun memiliki kecerdasan, kepercayaan diri, dan keberanian. Tapi, ia menjadi seorang yang serakah, tak setia, dan tak pernah puas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline