Lihat ke Halaman Asli

Dewi Puspasari

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan TI

All Quiet on the Western Front, Film tentang Horornya Perang Dunia Pertama bagi Serdadu Jerman

Diperbarui: 5 Februari 2023   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perang Dunia Pertama juga menakutkan bagi para serdadu Jerman seperti yang disampaikan dalam film All Quiet on the Western Front (sumber: IMDb)

Perang bukan sesuatu yang romantis, juga bukan tempat untuk mencari kejayaan. Perang adalah medan menakutkan dan membuat trauma mereka semua yang terlibat di dalamnya, termasuk yang selama ini sering dianggap pihak antagonis. 

All Quiet on the Western Front bercerita tentang pertempuran pada masa Perang Dunia Pertama. Namun, sudut pandang cerita di sini bukan dari kalangan Sekutu, melainkan pihak yang selama ini sering dianggap sebagai pihak antagonis, yakni serdadu Jerman. Apabila kalian telah menyaksikan film 1917, maka film ini ibarat pelengkapnya, karena sama-sama ber-setting di Western Front, namun dari sudut pandang pihak yang berbeda. 

Dikisahkan di awal film, setelah mendengar pidato propaganda perang yang patriotik, pemuda bernama Paul Bumer (Felix Kammerer)  makin mantap untuk bergabung bersama teman-temannya mendaftar sebagai serdadu. Ia silau oleh bayangan romantisme dan keinginan untuk mendapatkan penghargaan dan kejayaan. 

Namun nyatanya , dalam perjalanan menuju medan perang, sebenarnya mereka telah melepas semua atribut kenyamanan duniawi. Mereka harus berjalan cepat, belajar mengenakan masker gas, dan kemudian berjaga di parit untuk menghadapi musuh.

Seniornya, Stanislaus Katczinsky alias Kat(Albrecht Schuch) meminta mereka untuk segera beradaptasi dan bersikap sebagai seorang serdadu. 

Hari pertama di medan pertempuran, kawan Paul telah tewas dengan kondisi mengerikan. Serangan lawan tak kunjung berhenti. Paul dan para serdadu muda lainnya begitu ketakutan. Hidup mereka tak lagi sama. Sejak itu hidup mereka penuh suasana horor dan teror. 

Tak ada kebaikan yang bisa diperoleh dari perang. Yang ada ketakutan, kecemasan, dan perasaan bersalah ketika membunuh. Paul mengalami semua emosi tersebut dan ingin perang segera berlalu. 

Film ini raih sembilan nominasi Oscar, salah satunya nominasi film terbaik (sumber gambar: Netflix dalam IMDb) 

Sebuah Film yang Muram dan Suram

All Quiet on the Western Front diangkat dari novel  berjudul sama karya Erich Maria Remarque. Novel ini dirilis tahun 1929 dan menarik perhatian banyak pembaca dari berbagai negara. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline