Lihat ke Halaman Asli

Devira Sari

Psikolog Klinis

Stres dan Coping Stress

Diperbarui: 2 September 2020   10:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

olahan pribadi

Coping berasal dari kata bahasa Inggris cope yang berarti menanggulangi/mengatasi atau mengatasi sesuatu yang sulit dengan sukses. Coping merupakan upaya orang dalam menghadapi masalah.

Istilah coping sering melekat dengan istilah stres. Tokoh yang mempopulerkan istilah coping stress adalah Lazarus dan Folkman (1984). Dalam artikel sebelumnya (klik di sini), saya telah menjelaskan mengenai konsep stres. Lazarus dan Folkman mengemukakan konsep stres sebagai interaksi antara lingkungan dan individu. Stres adalah akibat dari kesenjangan antara tuntutan lingkungan dengan kemampuan individu dalam memenuhi tuntutan tersebut.

Coping stres adalah suatu proses dimana individu mencoba mengelola gap antara tuntutan-tuntutan (baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang mereka milki untuk menghadapi situasi penuh tekanan. Strategi coping dapat dilakukan secara sadar maupun tidak sadar, dengan cara sehat maupun tidak sehat, bersifat internal maupun eksternal. Caranya adalah dengan melakukan perubahan kognitif maupun perilaku untuk mendapatkan rasa aman dalam diri.

Ada dua strategi dalam melakukan coping, yaitu problem focused coping dan emotion focused coping. Problem-focused  coping  berfokus pada penyelesaian masalah, sedangkan emotion-focused coping berfokus pada menyelesaikan dampak emosi yang dirasakan. 

A. PROBLEM FOCUSED COPING

Yaitu strategi yang dilakukan secara aktif dengan mencari penyelesaian masalah untuk menghilangkan kondisi atau situasi yang menjadi sumber stres.

Pertama, definisikan masalah yang terjadi. Setelahnya kita dapat membuat alternatif solusi, resiko dan keuntungan yang terjadi di setiap alternatif solusi yang kita buat. Kemudian, pilihlah salah satu dari alternatif solusi, dan lakukan.

Problem focused coping juga dapat ditujukan ke dalam diri (mengubah suatu hal dalam diri kita) dan atau ke luar diri (mengubah lingkungan/situasi). Mengubah diri misalnya dengan mengubah metode pencapaian tujuan, mempelajari keahlian baru, atau bahkan mengubah tujuan. Kemampuan ini dipengaruhi oleh seberapa banyak pengalaman dan kapasitas seseorang dalam kontrol diri. Mengubah lingkungan misalnya dengan mendiskusikan masalah dengan pihak terkait, negosiasi, mengeliminasi sumber masalah, memperbaiki jadwal, pindah ke lingkungan baru.

Banyak penelitian membuktikan bahwa orang yang mengunakan strategi coping ini menunjukkan level depresi yang lebih rendah, baik selama terjadi masalah maupun setelah masalah selesai. Kalaupun orang tersebut sudah terkena depresi, ketika berhasil melakukan strategi problem focused coping maka lebih cepat depresinya berlalu. 

Psikoterapis sering menggunakan strategi ini untuk membantu klien mengatasi depresi dan meningkatkan kemampuan mereka untuk bertindak lebih adaptif terhadap stresor. Penelitian lain menunjukkan bahwa orang yang menggunakan strategi ini memiliki kesehatan yang baik paska bedah jantung.

Terdapat sejumlah contoh problem-focused coping antara lain:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline