Lihat ke Halaman Asli

Devi Meicylia

Peduli, seperti itulah kita bersikap

Wanita Penuh Pilu

Diperbarui: 1 Juli 2020   09:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Part 1

"Cinta itu memberi, berkorban, dan mengikhlaskan. Tapi bagiku, itu salah. Jika itu tentang cinta, semuanya harus seimbang. Bukan hanya tentang kebahagiaan seseorang yang kita cintai, namun juga tentang diri kita sendiri. Sebab, semua harus dengan takaran yang sama".

Hari itu tepat ditanggal yang sama akibat kekecewaanku, aku bertemu dengan seorang wanita yang usianya kira-kira seusia denganku. Dia duduk tepat disampingku dan memegangi beberapa lembaran kertas ditangannya, tapi yang kuingat jelas dia menatap dengan sendu sebuah gambar salah satu Universitas, yah Univesitas itu sangat terkenal di Jogja. Dalam fikiranku mulai muncul satu pertanyaan, ahh tidak "banyak".

Apakah dia gagal dalam ujiannya?

Apakah dia tidak ingin kesana, tapi orang tuanya memaksa?, atau dia ingin pergi tapi ada hal yang harus dia selesaikan?

Rasa ingin tahuku selalu seperti itu, hmmm.

Aku memberanikan diri untuk bicara dengannya.

"Jogja, memang selalu indah untuk dikunjungi. Sekadar berwisata ataupun menggapai mimpi, keduanya adalah hal yang menyenangkan jika itu tentang Jogja" Kataku.

Lalu dia menatapku, dia palingkan wajahnya kearahku kira-kira sekitar 30 detik atau lebih, aku tidak mengingatnya dengan jelas, dengan berkata 

"Iya" lalu mendesah, "tapi percuma" dia melanjutkan perkataannya.

Aku semakin ingin tahu, itu memang aku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline