Lihat ke Halaman Asli

Cerita Gojek Semalam

Diperbarui: 14 Juli 2016   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kemarin malam pada hari Rabu, 13 Juli 2016, mama saya pergi dari rumah ke daerah Kemanggisan pakai Gojek. Pada saat adik saya order Gojek, respon dari bapak Gojeknya cepat tanggap dan langsung menuju ke rumah saya. Akhirnya mama saya pergi dengan Bapak A ( Maap lupa namanya ). Selama perjalanan ke daerah Kemanggisan, bapaknya cerita tentang manis pahitnya menjadi Gojek.

Saat saya ( Bapak A )menjadi Gojek itu serba salah bu, saya pernah mendapat seorang pelanggan, orang itu meminta saya mengendarai motornya dengan agak cepet, karena dia buru-buru untuk sampai di sana. Jadi sesuai dengan request dari pelanggan, saya mengendarai motornya agak cepet dan saya akui bahwa saya banyak selap – selip di jalanan. Tapi hal itu dilakukan karena penumpangnya meminta untuk buru-buru. Ketika sampai di tempat tujuan, penumpangnya tidak meengatakan hal apapun ke saya, melainkan langsung melaporkan ke kantor sehingga saya diberikan kartu kuning. Padahal penumpang itu tidak telat bahkan sampai di tempat tujuan lebih awal.

Mendengar hal itu mama saya cuma bisa bilang," Ya namanya orang, mau kita bantuin mereka kalau memang menurut mereka cara kita tidak sesuai dengan yang mereka inginkan maka tidak akan ada senang. Selain itu ada kejadian apa lagi pak?"

Pernah saya menerima order untuk mengantarkan barang, Pada saat saya mencari alamat yang diberikan oleh pengirim ke saya itu ternyata tidak ada. Saya sudah muter hampir 2 jam. Namun rumahnya masih tidak ketemu. Selama mencari saya juga sambil menelepon orang yang menerima barang tersebut, sayangnya HP nya tidak bisa dihubungi. Jadi saya menelepon kepada orang yang mengorder saya dan mengatakan bahwa alamat alamat rumahnya tidak ada dan juga no HP yang diberikan ke saya itu tidak bisa di hubungi.

Akhirnya saya kembali ke tempat yang mengorder saya. Saya mengatakan sesuai dengan fakta yang ada. Tapi, saya malahan disangka menukar isi di dalam barang tersebut. Saya sudah bilang kalau saya tidak menukarnya dan saya sudah mencari alamat tersebut. Yah, mau gimanapun saya bicara kepada orang tersebut, dia tidak mau mendengarkan saya dan menelepon ke Pusat sehingga untuk kedua kalinya saya dipanggil dan diberikan kartu kuning.

Saya sempat bertanya di dalam hati saya, kenapa orang yang ngorder Gojek ini tidak mengerti bahwa kami semua juga kerja dan mencari nafkah. kalau saya menerima kartu kuning sebanyak 2 x maka yang ketiga kali adalah kartu merah dan saya akan kehilangan pekerjaan saya. Bagaimana anak dan istri saya bisa makan dan sekolah kalau sayanya tidak bekerja?

Mendengar seperti itu mama saya cuma bisa bilang," namanya pekerjaan pak, pasti akan ada yang enak dan tidak enak. Apa lagi kalau berhadapan dengan orang yang egonya lebih tinggi dan berasa paling benar. Bapak sabar saja. Orang BENAR akan SERING DISALAHKAN dan ORANG SALAH akan SERING BENAR.. Tapi bapak jangan sampai menjadi orang yang salah dan ingin dilihat benar pak. Karena hal seperti itu tidak akan bertahan lama senengnya, Mendingan menjadi orang bener walaupun dilihat salah namun hidupnya akan tenang.”

Tidak lama setelah itu mama saya sampai di tempat tujuan. Ketika mama saya mengembalikan helmnya, Bapak A bilang makasih sudah menggunakan Gojek ini. Di tunggu order berikutnya ya bu. Terima kasih sudah mau mendengarkan cerita saya. Mama saya mengatakan sama-sama Pak, terima kasih juga.

dari pengalaman Bapak Gojek ini saya mendapatkan beberapa point, diantaranya:

1. Masih banyak orang di luar sana yang dengan sengaja menyalah gunakan Apps, mis: pesen makanan tapi ternyata rumahnya palsu sehingga abang Gojek harus menerima kerugiannya. Kalian mikir donk mereka itu kerja, uang yang mereka gunakan untuk nalangin beli makanan itu bisa buat biaya anak istrinya di rumah.

2.Ingat dengan apa yang kalian minta, Mis: kalian minta supaya abang Gojeknya buru-buru supaya anda bisa sampai di tempat tujuan biar ga telat alhasilkan tukang Gojeknya jadi agak buru-buru supaya kalian bisa sampai di sana on time.BUT alangkah lebih baik kalau kalian itu bisa prediksi mau jalan jam berapa supaya di jalanpun kalian aman jadi abang Gojeknya juga ga buru-buru

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline