Lihat ke Halaman Asli

Devia Rahma

Mahasiswa

Era Digital, Kebutuhan dan Budaya Baru Masyarakat

Diperbarui: 13 November 2021   08:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Teknologi merupakan manifestasi imajinasi manusia tentang sebuah dunia yang lebih baik. Perkembangan teknologi menjadi bagian yang tidak bisa dipungkiri dalam masyarakat. Tidak saja ditentukan oleh nilai-nilai budaya, tetapi justru mampu membentuk budaya baru. Anggapan dasar munculnya teknologi sebagai bagian dari upaya mewujudkan harapan manusia untuk membangun kebudayaan dan kehidupan, agaknya mampu memunculkan budaya itu sendiri.

Salah satu hasil dari bentukan teknologi adalah teknologi digital. Proses digitalisasi sendiri membawa banyak perubahan dalam kehidupan. Era digital hadir untuk menggantikan teknologi di masa lalu agar dapat dinikmati atau digunakan secara lebih praktis dan modern.

Namun, ada hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi era digital yaitu munculnya budaya digital. Mau tidak mau, masyarakat akan dihadapkan dengan segala potensi kemajuan dan kemudahan, ini menjadikannya tidak dapat menghindar dari kebiasaan atau budaya baru yang muncul akibat dari perubahan era dan proses digitalisasi tersebut.

Berkat adanya teknologi digital masyarakat dapat dengan mudah melakukan berbagai akses dalam segala lini kehidupan, seperti transportasi, kesehatan, perdagangan dan lain sebagainya. Hal ini berkaitan langsung dengan jaringan internet, perangkat digital, aplikasi atau platform media sosial yang mudah diakses kapan saja dan dimana saja.

Sebab demikian, dapat dikatakan bahwa semakin ke sini kita tidak hanya dihadapkan pada persoalan terkait teknologi digital apa yang bisa kita gunakan, akan tetapi ini menjadi kebutuhan yang tidak bisa terbantahkan. Batasan bagi manusia mengakses segala sektor kehidupan menjadi tidak ada.

Serangkaian kebutuhan akan dunia digital ini didukung dengan keberadaan pandemi covid-19 (Corona Virus Disease 2019) yang bahkan sampai saat ini belum benar-benar berakhir. Sebagaimana yang telah terjadi dan kita saksikan bersama, berbagai sektor kehidupan sempat lumpuh secara total sebab keberadaan pandemi. Alhasil, proses berjalan dengan bantuan teknologi digital.

Bidang pendidikan menjadi salah satu sektor yang mendapati dampak dari pandemi. Proses belajar mengajar yang tadinya memanfaatkan teknologi digital sebagai penunjang, beralih secara total menjadi media utama untuk sarana belajar. Baik ditingkat dasar maupun perguruan tinggi, pendidikan berjalan secara virtual dengan memanfaatkan media digital yang ada.

Selain itu, para pekerja mengurangi intensitas pertemuan dan perkumpulan dengan menerapkan work from home (WFH) yang tidak lain berkaitan pula dengan teknologi digital. Segala akses informasi yang umumnya masih bisa diberikan melalui mulut ke mulut dengan sumber yang diketahui, harus beralih ke media digital seperti media sosial dan internet. Tentu, ini menjadi kemudahan dan jaminan kelonggaran bagi siapa saja yang menggunakannya.

Budaya Baru Masyarakat

Benarkah hadirnya era digital dapat memunculkan budaya baru dalam masyarakat? Jika demikian maka jawabannya, ya. Banyak hal yang berubah dengan munculnya budaya digital. Di antara yang dapat dijadikan sebagai contoh seperti budaya komunikasi, budaya hiburan, dan budaya berpakaian.

Pertama, budaya komunikasi. Awalnya, kita terbiasa menggunakan cara komunikasi secara langsung, berkirim surat, atau dengan pesan singkat yang disebut Short Massage Service (SMS). Sekarang, kita terbiasa dengan komunikasi melalui media sosial seperti whatsapp, telegram, line atau e-mail yang tentu dirasa lebih cepat, praktis, dan efisien tanpa batas ruang dan waktu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline