Lihat ke Halaman Asli

Desy Hani

TERVERIFIKASI

Happy reading

Jilbabku

Diperbarui: 18 Juli 2020   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Jilbab adalah sesuatu yang aku kenakan sejak aku duduk di bangku sekolah menengah pertama. Saat berada di bangku sekolah, sungguh aku tidak begitu paham fungsi dari penutup yang aku kenakan ini.

Namun orang tuaku selalu mengajariku untuk mengenakan jilbab ini. Dari kecil sudah mengenakannya dan dari kecil pula aku sudah terbiasa memakainya.

Aku sangat bersyukur karena terlahir dari keluarga yang begitu menyayangiku. Syifa Nurmala itulah nama lengkapku. Nama kecilku adalah Ifa. Sejak kecil keluargaku dan teman-temanku selalu memanggilku dengan nama Ifa. Aku adalah anak terakhir dari tiga bersaudara. Kakakku semua adalah laki-laki.

Semenjak lulus dari bangku sekolah, aku lalu melanjutkan pendidikan di salah satu universitas di kota kelahiranku.

Sejak saat itu aku baru mengerti betapa pentingnya jilbab sebagai pelindung bagi seorang perempuan. Tidak hanya sebagai pelindung saja. Jilbab yang ku kenakan ini adalah tanda bahwa aku adalah seorang perempuan muslim.

Setelah menjadi mahasiswi aku mulai mengikuti berbagai macam organisasi yang berbasis islam di kampusku. Sejak saat itu, aku mulai bertemu dengan berbagai macam mahasiswa dan mahasiswi yang sama-sama menuntut ilmu agama.

Baru kusadari betapa pentingnya identitas yang ku kenakan saat ini. Mengenakan jilbab merupakan salah satu kewajiban dalam menutup aurat, terutama bagi perempuan muslim yang telah baligh. Meskipun jilbab yang ku kenakan ini belum bisa dikatakan sempurna.

"Ifaaaa" sapa Salsa dengan nada suara yang sedikit berteriak.

Salsa adalah teman terbaikku di kampus ini. Nama lengkapnya adalah Salsabila. Kami berada di satu jurusan yang sama. Aku semakin paham dan mengerti akan fungsi jilbab semenjak aku berteman dengannya. Karena dulu aku hanya sekedar memakainya saja. Tanpa tau makna yang sebenarnya.

Salsa begitu baik dan tidak pernah memandang remeh terhadap siapapun yang bertanya dengannya perihal agama. Aku begitu bangga dan salut dengannya. Meskipun terkadang Salsa masih tidak kuat menahan diri bila melihat kaum laki-laki yang mampu membuatnya terpesona. Apalagi kalau bukan karena wajahnya yang rupawan. Maklumlah ya anak remaja yang masih mencari jati diri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline