Lihat ke Halaman Asli

Derby Asmaningrum

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Perkenalkan, Inilah Masjid Tertua di Prancis

Diperbarui: 7 Mei 2019   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid tertua di Prancis, La Grande Mosquée de Paris, dalam jepretan kamera dari sudut seberang jalan (foto : Derby Asmaningrum)

Namanya La Grande Mosquée de Paris (grande artinya besar, mosquée berarti masjid, Paris artinya… yaa tau sendiri lah yaaa…) atau Masjid Raya Paris, begitu mungkin jika diterjemahkan ke dalam bahasa nasional kita. 

Grande dilafalkan grongd dengan sedikit penekanan pada huruf ‘d’, mosquée dilafalkan moske dengan 'e taling' seperti kita mengucapkan kata ukulele, de diucapkan dengan 'e pepet' seperti kita mengucapkan ‘de’ pada kata ‘depan’ sedangkan Paris diucapkan tanpa menyebut huruf ‘S’ di belakangnya. Bingung? Saya juga! Ahahahaha…

La Grande Mosquée de Paris terletak di tengah kota Paris, ibu kota negara Prancis, berdiri tegak di kawasan yang bersuasana tenang diapit berbagai macam pertokoan dan restoran kecil serta barisan bangunan apartemen penduduk yang menjulang tinggi. 

Salah satu sudut masjid bersinggungan langsung dengan jalan raya yang dilalui oleh beraneka ragam kendaraan dan di seberangnya berdiri sebuah museum kelautan Prancis yang bertetangga dengan sebuah taman bunga yang banyak dikunjungi warga setempat.

Peta kota Paris. Lingkaran warna fushia adalah letak di mana Masjid Raya Paris berada. Lingkaran berwarna ungu adalah lokasi Menara Eiffel (peta : plandeparis.info)

Sejarah singkat
Masjid Raya Paris merupakan masjid tertua di Prancis Metropolitan (France Métropolitaine). Prancis Metropolitan yang saya maksud adalah wilayah Prancis yang berada di daratan Eropa termasuk Corsica.

Prancis juga memiliki wilayah Departemen Seberang Lautan (Départements et Régions d'Outre-Mer atau DROM) yaitu French Guiana, Mayotte, Réunion, Guadeloupe, dan Martinique. 

Masjid ini adalah induk dari semua masjid yang bertebaran di Prancis dan dijadikan acuan oleh umat muslim di negara ini yang berjumlah sekitar 5,7 juta jiwa (8,8 persen dari populasi pada tahun 2016) untuk segala kegiatan keagamaan dan perayaan hari-hari besar Islam. 

Berdirinya La Grande Mosquée de Paris dan l'Institut Musulman (Islamic Centre) dicetuskan oleh Si-Kaddour Ben Ghabrit yang berkebangsaan Algeria sekaligus seorang petinggi di lembaga Habous, suatu asosiasi didirikan tahun 1917 yang mengurus ibadah Haji bagi negara-negara di benua Afrika bagian utara. 

Selain itu, pendirian masjid ini juga sebagai penghormatan kepada para pejuang muslim Prancis yang gugur dalam peperangan pada Perang Dunia I (1916) dan pertempuran yang terjadi di kota Verdun, wilayah Lorraine, bagian timur Prancis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline