Lihat ke Halaman Asli

Stop Bullying Anti Perundungan

Diperbarui: 1 November 2021   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bullying atau yang akrab disebut dengan perundungan adalah perilaku mengejek yang dilakukan berulang-ulang dengan tujuan mengintimidasi korbannya. Salah satu bentuk bullying adalah menghujat dengan kata-kata yang tidak nyaman di dengarnya. Tidak ada cara untuk menghindar dari bullying, salah satu caranya adalah kita harus berani untuk membela diri kita sendiri. 

Selain mengintimidasi bullying dapat menyebabkan korbannya terkena penyakit mental. Paling parah bisa sampai depresi. Maka dari itu bullying sangat berbahaya bagi remaja. Ini tidak hanya berdampak pada korban bullying saja tetapi pelaku bullying juga bisa mendapat sanksi tegas dari lembaga pendidikan.

Berdasarkan data kasus bullying di Indonesia terus mengalami peningkatan dalam 9 tahun terakhir. Bahkan 41 persen anak Indonesia mengalami bullying. Hal ini di buktikan dengan meningkatnya data pengaduan anak kepada KPAI bidang gak sipil dan partisipasi anak. Tetapi banyak anak Indonesia juga 5idak melaporkan kasusu bullying kepada orang tuanya. Apa penyebabnya?

1. Takut jika melaporkan ke orang tua nanti akan semakin buruk.

2. Merasa datar, tidak ada perubahan meskipun sudah lapor.

3. Sudah tidak berdaya lagi dengan usaha yang dia perbuat.

Padahal ketakutan ketakutan seperti ini justru membuat korban bullying tambah tertekan. Jika sudah kehabisan pola pikir korban bullying bisa melakukan hal hal di luar dugaan seperti bunuh diri.

Bullying harus dihindari karena bisa merendahkan rasa percaya diri orang lain. Namun kasus bullying di Indonesia masih sangat tinggi. Hal ini menjadi pelajaran penting bagi para orang tua dan tokoh pendidikan. Sebenarnya apa penyebabnya dan bagaimana solusi dari bullying ini. 

Dengan rendahnya kasus bullying di Indonesia kemungkinan bisa meningkatkan kepercayaan diri seorang anak, dan kemungkinan lain anak Indonesia juga bisa lebih berprestasi dalam beberapa perlombaan bergengsi yang bersifat speak up.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline