Lihat ke Halaman Asli

Denata

wiraswasta

Sambut Revolusi Industri 4.0 J&T Express Meningkatkan Literasi Tehnologi

Diperbarui: 24 Desember 2019   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber tokopedia.com

 

Perkembangan tehnologi di dunia dimulai pertama kali dengan revolusi industri 1.0 dimana penggunaan tenaga mesin uap diterapkan dalam kegiatan industri. Kemudian diikuti dengan revolusi industri 2.0 yang menggunakan mesin berbahan bakar minyak. Berkembang lagi dengan penggunaan tehnologi informasi dan mesin otomatis yang dikenal dengan revolusi industri 3.0. Disusul kemudian dengan istilah revolusi industri 4.0 dimana mesin terintegrasi dengan internet.

Revolusi Industri 4.0 dan Evolusi Sektor Logistik

Saat ini dunia memang sedang menghadapi revolusi industri 4.0 dimana semua sektor diharuskan untuk mengikuti tren kecanggihan sebuah tehnologi. Sebuah tren dimana mesin-mesin otomasi terintegrasi pada jaringan internet. Memasuki era revolusi industri 4.0 berbagai kegiatan selalu dikaitkan dengan digitalisasi dan penggunaan internet. Hal ini menjadi indikator bahwa mau tidak mau suatu negara akan dihadapkan pada revolusi industri 4.0.

Pada era revolusi industri 4.0 ini, hampir semua kegiatan manusia dilakukan secara digital dan hampir seluruh kegiatan terintegrasi dengan jaringan internet. Saat ini tehnologi informasi dan komunikasi memegang peran yang sangat penting disektor apapun. Bagaimanapun juga revolusi industri 4.0 menjadi sebuah perubahan yang menitikberatkan pada kecepatan distribusi kepada konsumen. Semua proses mengalami perubahan dari konvensional menjadi digital. Harus diakui bahwa kecanggihan teknologi telah membuat semua sektor berevolusi. Bagaimana dengan sektor logistik di era  industri 4.0?

Berbicara mengenai sektor logistik, bisnis jual beli online memberikan peranan besar dalam pendistribusian di Indonesia. Sektor e-commerce sendiri tumbuh dengan pesat di Indonesia, bahkan data sensus Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa industri jual beli online di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir telah meningkat dengan total jumlah usaha perdagangan online mencapai 26, 2 juta unit. 

Mengapa potensi industri e-commerce di Indonesia sangat besar? Dalam siaran pers Kominfo No. 201 tahun 2019, disebutkan bahwa terdapat setengah dari populasi penduduk Indonesia aktif di media sosial. Hal tersebut menunjukkan perkembangan bisnis e-commerce yang semakin meluas dan banyak diminati. banyaknya minat terhadap e-commerce juga dipengaruhi gaya belanja online terutama dari generasi muda.

Minat publik terhadap belanja online tak lepas dari peran pelayanan yang cepat dalam pendistribusian barang. Di era yang telah memasuki revolusi industri 4.0 hampir semua konsumen menginginkan pelayanan yang mudah dan cepat. Alhasil banyak perusahaan yang bergerak menggunakan aplikasi gawai atau fitur website yang lebih mudah diakses konsumen  dimanapun dan kapanpun.

J&T Express Perusahaan Berbasis Digital yang telah Berevolusi

sumber marketplus.co.id

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline