Lihat ke Halaman Asli

Deddy Husein Suryanto

TERVERIFIKASI

Content Writer

Mengapa PSSI Lemah Literasi?

Diperbarui: 18 Desember 2020   15:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mochamad Iriawan Ketum PSSI saat ini. Gambar: PSSI.org

"... orang lapangan (sepak bola) sudah pasti tahu aturan main sepak bola."

Indonesia gawat literasi, dan nahasnya itu juga bisa terjadi di kalangan atas. Salah satunya pada PSSI. Saya pun kemudian melontarkan pertanyaan seperti yang ada di judul tersebut.

Saya mempertanyakan itu, setelah membaca berita tentang penunjukkan Persija Jakarta sebagai wakil Indonesia di Piala AFC 2021. Apa pokok permasalahannya?

Permasalahannya adalah penunjukan Persija sebagai wakil Indonesia tidak mengacu pada ketentuan umum sepak bola dan khususnya pada AFC. Sudah seperti yang penggemar sepak bola ketahui, bahwa pengiriman delegasi ke kompetisi sekonfederasi (AFC, UEFA, dan lainnya) selalu mengacu pada klasemen akhir liga domestik.

Setelah itu, acuan alternatifnya adalah pada hasil kompetisi domestik lain, seperti piala liga. Namun, hanya sang juara yang berhak mendapatkan kompensasi untuk berlaga di kompetisi sekonfederasi. Contoh paling mudah jelas ada pada Premier League, karena sebagian besar penggemar bola di Indonesia menonton Liga Primer Inggris.

Pada musim 2019/20 terdapat hasil akhir yang penuh drama, karena pertarungan memperebutkan jatah ke Eropa sangat sengit. Bahkan, tiket Eropa terakhir, yaitu di Liga Europa harus menunggu final Piala FA. Karena, di sana ada Arsenal yang berjuang mengambil tiket terakhir itu.

Arsenal wajib juara, karena mereka hanya mampu finis ke-8 di klasemen akhir Premier League. Sedangkan, jatah ke Liga Europa sebenarnya mentok di posisi ke-6.

Itu pun bisa terjadi jika wakil Inggris yang menjuarai piala liga seperti Piala FA dan/atau Piala EFL diraih oleh klub yang sudah lolos ke Liga Champions. Seperti Manchester City yang juara Piala EFL, membuat Tottenham Hotspur yang finis ke-6 dapat kesempatan ke play-off Liga Europa 2020/21.

Seandainya yang juara Piala FA adalah Chelsea, maka limpahan tiket ke Liga Europa akan didapatkan oleh Wolverhampton Wanderers yang finis ke-7. Sedangkan, Chelsea sudah memastikan jatah bermain di Liga Champions pasca finis ke-4.

Namun, kesempatan Wolves urung terjadi, karena trofi Piala FA jatuh ke tangan Arsenal. Itu yang membuat justru Arsenal yang finis di bawah Wolves yang ke Liga Europa 2020/21.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline