Lihat ke Halaman Asli

Dea Rizqia P S

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Media Konvensional VS Media Baru

Diperbarui: 31 Maret 2021   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Saat ini sebuah informasi sangatlah dibutuhkan bagi semua orang, baik itu informasi mengenai lingkungan sekitar maupun mengenai dunia luar, pastilah orang-orang akan terus mencarinya dan berusaha untuk memahami informasi yang didapat. Tidak lupa mereka juga akan menyebarkan kembali informasi tersebut. Jika dipikir-pikir, darimana informasi tersebut didapatkan? Bagaimana bisa informasi yang diketahui oleh satu orang saja, tiba-tiba dapat diketahui oleh banyak orang bahkan orang yang tidak dikenal sekalipun.

Jawaban itu semua adalah karena adanya komunikasi. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui suatu media tertentu dengan mengharapkan feedback atau umpan balik. Pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan tersebut adalah sebuah informasi. Pesan-pesan atau informasi tersebut disampaikan melalui suatu media agar dapat diterima oleh yang sedang diajak bicara atau dapat disebut sebagai komunikan.

Selain itu, terdapat istilah mengenai komunikasi massa. Komunikasi massa merupakan proses jalannya komunikasi yang dilaksanakan melalui media massa untuk menyampaikan suatu pesan agar dapat diterima oleh sejumlah besar orang. Proses berjalannya komunikasi massa akan berbeda dengan komunikasi tatap muka karena komunikasi massa melibatkan khalayak luas sehingga proses komunikasinya akan sangat kompleks.

Menurut Cangara (2007), komunikasi massa harus menggunakan media massa sebagai media yang dimanfaatkan untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi kepada orang banyak (komunikan). Beberapa alat komunikasi yang digunakan dalam media massa adalah surat kabar (koran), film, radio, serta televisi. 

Media massa juga termasuk dalam media informasi, atau dapat disebut juga sebagai media yang setiap waktu menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Jika informasi yang disampaikan dari media massa kepada masyarakat berupa pesan yang terbuka, benar, dan jujur, maka akan tercipta masyarakat yang informatif. Selain itu, media massa juga memiliki peran sebagai media hiburan dan menjadi lembaga budaya. Yang dimaksud dari lembaga budaya adalah lembaga yang setiap saat menjadi instrumen kebudayaan serta pendorong perkembangan budaya.

Beberapa alat komunikasi sebagai penyalur pesan atau informasi yang digunakan dalam media massa seperti surat kabar, radio, dan televisi, merupakan media tradisional atau media konvensional. Ardianto dan Lukiati (2004) menjelaskan bahwa surat kabar merupakan alat media massa yang paling tua. Surat kabar mempunyai fungsi utama serta fungsi sekunder. Fungsi utamanya adalah to inform, to comment, dan to provide. To inform adalah menyampaikan sebuah informasi kepada pembaca secara objektif mengenai apa yang sedang terjadi dalam suatu komunitas, negara, dan dunia. 

Selanjutnya, to comment adalah memberi komentar terhadap berita yang telah disampaikan serta mengembangkannya ke dalam fokus berita. Sedangkan, to provide merupakan usaha untuk menyediakan kebutuhan informasi bagi pembaca yang memerlukan barang serta jasa dengan pemasangan iklan media. Fungsi sekunder dari surat kabar adalah mengkampanyekan program-program yang bersifat kemasyarakatan, menyediakan hiburan bagi pembaca seperti cerita komik, kartun, dan cerita-cerita khusus, memberikan pelayanan bagi pembaca sebagai konselor yang ramah, dan menjadi penyalur informasi serta memperjuangkan hak.

Media massa terus berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi sehingga menciptakan media baru atau new media yaitu, internet. Media baru adalah suatu pertemuan antara teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi dan telah terhubung dengan suatu jaringan. Media baru memiliki banyak ragam serta tidak mudah untuk dirumuskan, namun media baru serta penerapannya dalam berbagai tempat telah menempuh ranah komunikasi massa atau secara langsung/tidak langsung berdampak pada media konvensional.

Adapun beberapa perbedaan antara media konvensional dengan media baru. Isi pada media konvensional cenderung terbatas, terdapat sensor, pembatasan oleh space, serta unsur lokalitas. Sedangkan isi pada media baru lebih tidak terbatas dan transparan, mempunyai prinsip global, bebas, dan publikasi isi lebih cepat. Orientasi fungsi pada media konvensional hanya ditujukan untuk kelas elit dan mengabaikan universalitas publikasi. 

Berbeda dengan media baru, orientasi fungsinya ditujukan bagi semua kalangan dan aksesnya universal. Institusi media konvensional lebih terpusat, dikendalikan oleh pemilik, terdapat konsentrasi kepemilikan, serta membutuhkan modal yang besar. Pada media baru, institusinya lebih terdisentralisasi, fleksibel, anonimitas, pengguna media massa sebagai pemilik, dan hanya untuk modal akses. Akses publik pada media konvensional bersifat satu arah dan lebih terbatas, sangat berbeda dengan media baru yang akses publiknya sangat luas, multi arah, dan interaktif. Selain itu akses publik pada media baru juga terdapat kebebasan dan kesetaraan (Sparks, 2001; Pavlik, 1996).

Dari tulisan diatas, dapat disimpulkan bahwa media konvensional dan media baru sangatlah berbeda namun keduanya sama-sama mempunyai satu tujuan yaitu media untuk menyebarkan suatu informasi kepada khalayak luas. Selain itu, media baru juga lahir dari adanya media konvensional dengan bantuan teknologi sehingga kedua media tersebut masih saling berhubungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline