Lihat ke Halaman Asli

Irpanudin .

TERVERIFIKASI

suka menulis apa saja

Dibutuhkan: Kecebong Oposisi!

Diperbarui: 9 Juli 2019   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

"Loh, bukannya kecebong identik dengan pendukung Jokowi, kok oposisi?"

Anda tidak salah membaca judul tulisan ini. Setelah hiruk pikuk kontestasi pilpres 2019, Indonesia membutuhkan oposisi yang kuat. Oposisi yang bisa menjadi lawan tanding, pengawas, dan pengingat bagi pemerintah periode 2019-2024. Bukan oposisi yang cuma pandai memberi kritik.

Sabagaimana para juara membutuhkan lawan tanding, pesaing, arch rival yang kuat, untuk terus memacu diri lebih tangguh dan menjadi juara sejati, oposisi yang kuat juga menjadi sebuah kebutuhan bagi pemerintah.

"Kan pada pemilu 2019 lalu sudah ada Gerindra, PKS, Demokrat dan PAN yang menjadi lawan koalisi pendukung Jokowi?"

Betul, tapi PAN dan Demokrat pasti merapat ke pihak Jokowi. Analisisnya bisa diperiksa di SINI.

Tinggal Gerindra dan PKS yang tersisa. Tapi mengharapkan oposisi bermutu tinggi dari Gerindra dan PKS seperti mengharap jejak kentut di tengah badai. Jangankan kedengeran suaranya, baunya aja nggak mungkin kecium.

Kita tahu politisi sejenis Fadli Zon tidak pernah membuat issu yang layak untuk dikonsumsi publik. Koreksinya terhadap pemerintahan selalu didasarkan pada benci dan tidak suka, tidak pernah berdasarkan pemikiran yang sehat. Saat ditawarkan rekonsiliasi, belum apa-apa mereka sudah minta jatah menteri-menteri strategis.

PKS pun setali tiga uang. PKS adalah partai yang paling rajin melancarkan fitnah ke kubu Jokowi, bahkan sebelum Gerindra. Didukung mesin jamaah yang fanatik dan solid, PKS adalah pabrik hoax paling produktif dalam sejarah politik Indonesia.

Politik identitas PKS yang sangat kental membuat jamaahnya istiqomah membuat berita bohong dan fitnah. Jamaah PKS sangat hobi menyebarkan issu di media sosial yang merusak persatuan bangsa, menggoyang keutuhan NKRI, atau memporakporandakan tali pengikat Indonesia.

Semuanya dianggap halal karena niatnya ibadah. Kalau pun perilaku itu tidak didukung oleh elitnya, para elit PKS telah membiarkan perilaku jamaahnya itu, bahkan menyuburkannya. Tidak mungkin bisa diharapkan oposisi bermutu dari partai seperti itu.

Karena itulah pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin membutuhkan kecebong oposisi. Kecebong oposisi bagi pemerintah ibarat rem di sebuah mobil balap. Mau bagaimanapun mobil balap didesain agar melaju sekencang mungkin, tetap membutuhkan rem. Kecebong Oposisi adalah pengendali pemerintahan. Pemberi peringatan saat pemerintah abai atau terlalu gegabah mengambil kebijakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline