Mohon tunggu...
Irpanudin .
Irpanudin . Mohon Tunggu... Petani - suka menulis apa saja

Indonesianis :) private message : knight_riddler90@yahoo.com ----------------------------------------- a real writer is a samurai, his master is truth, his katana is words. -----------------------------------------

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

PAN dan Demokrat Pasti Putar Haluan, Prospek Oposisi 2019-2024

23 Juni 2019   03:29 Diperbarui: 23 Juni 2019   03:47 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Periode kedua pemerintahan Jokowi sepertinya akan menjadi era terkuat Jokowi. Pengukuhannya tinggal menunggu keputusan MK untuk mengesahkan kemenanganan pasangan 01. Jika melihat jalannya sidang, tampaknya keputusan MK juga bukan masalah dan dapat dipastikan hasilnya.

Walaupun penulis sudah memperkirakan ini sebelum pengumuman resmi pilpres, Demokrat menunjukkan tanda-tanda berubah haluan mengikuti Jokowi, PAN juga mulai main mata. Kedua partai ini sudah tidak lagi melihat keuntungan untuk mengikuti armada dengan Prabowo sebagai nakhoda utama. 

Jika kedua tersebut partai bergabung, maka akan terjadi koalisi besar yang sulit ditandingi oposisi, karena tinggal duet PKS dan Gerindra yang menjadi oposisi.

Pihak Demokrat dipastikan akan berpindah haluan, karena tidak mungkin menjadikan AHY sebagai martir politik. Setelah mematikan dini karier militer AHY, kalau Demokrat menjadi oposisi maka AHY akan berada di luar pemerintahan. Artinya AHY kehilangan kesempatan untuk mendapat pengalaman memimpin lembaga negara yang lebih besar. Kerugian yang akan didapat tidak hanya kerugian bagi Demokrat secara khusus, tapi juga bagi Indonesia.

Bagaimana pun juga AHY merupakan sosok pemimpin muda yang potensial. Di masa depan tidak menutup kemungkinan melalui lobi-lobi dan gerakan politik tingkat tinggi, AHY akan menjadi orang nomor satu mengikuti jejak ayahandanya. 

Atau mungkin wakil presiden. Jika itu terjadi, maka pengalaman memimpin lembaga negara setingkat kementerian akan menjadi sangat berharga bagi AHY. Sehingga, Demokrat akan berusaha mengamankan minimal satu kursi menteri yang diperuntukkan bagi AHY.

Sementara PAN dan PKS harus menghadapi kondisi yang sama. Mereka sudah satu periode berada di luar koalisi pemerintahan. Bagi PAN maupun PKS, ini adalah kerugian besar. Logistik dan bekal operasional partai selama menjadi oposisi sangat minim, terbukti menyulitkan pengelolaan partai politik. Mengelola partai oposisi dalam periode panjang tidaklah mudah. Perpecahan di elit PKS, ketidakharmonisan di tubuh PAN dan bentrok di PPP merupakan bukti bahwa menjadi oposisi melemahkan partai.

Berbeda dengan PDIP yang teruji ketangguhan selama menjadi oposisi di era orde baru, ditambah 10 tahun kepemimpinan SBY, PAN dan PKS belum pernah mengalami era oposisi yang lama. 

Partai mereka solid dan bergerak karena kelimpahan logistik selama mendukung pemerintahan. PDIP sendiri pernah mengalami guncangan dan perpecahan saat menjadi oposisi di era 2004-2014 dengan terpentalnya beberapa tokoh kunci seperti Kwik Kian Gie, Dimyati Hartono atau Laksamana Sukardi. 

Pengaruh kepemimpinan duet Taufik Kiemas dan Megawati sehingga PDIP mampu melewatinya dan bertahan, bahkan berbalik menjadi partai penguasa seperti saat ini.

PAN relatif tidak memiliki beban untuk berpindah haluan. Terlebih Demokrat sendiri merupakan mitra dekat PAN. Ganjalan tinggal ada pada sepak terjang Amien Rais sebagai sesepuh dan pendiri partai. Tapi Amien Rais sudah tidak lagi duduk di kursi pengendali partai sehingga PAN dapat mengabaikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun