Lihat ke Halaman Asli

Dayu Rifanto

@dayrifanto | Menulis, membaca dan menggerakkan.

Kisah Penyu Belimbing, Balelema dan Sisir Bambu Ance

Diperbarui: 25 April 2022   07:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Ance dan Sisir Bambu Ajaibnya (Sumber Dayu Rifanto)

Kisah Penyu Belimbing, Balelema dan Sisir Bambu Ance.

 

"Buku-buku dapat mengembangkan kecerdasan, membina watak, dan bahkan mengubah dunia, tetapi tanpa dibaca, buku itu tiada artinya."

Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 23 April 2022, adalah perayaan hari buku internasional. Dalam perayaan ini, saya ingin ikut memperingatinya dengan menulis ulasan singkat tentang tiga buah buku anak yang menurut saya perlu kita ketahui. Membeli dan membaca buku-buku bacaan anak berlatar Papua menjadi salah satu hal yang menarik bagi saya, sekaligus menjadi penting, membagikan ulasan singkat dari buku-buku tersebut.

Yang pertama adalah konservasi penyu belimbing di Sausapor dalam buku "Telur-telur Penyuku (Visi Anak Bangsa/2001)," yang kedua berkisah tentang teknologi tradisional menangkap ikan di Teluk Mayalibit Raja Ampat dalam buku "Menjaga Laut Raja Ampat (Ali Muakhir/2019)," yang terakhir bercerita tentang sisir bambu dan kegunaannya dalam buku "Ance dan Sisir Bambunya yang Ajaib (Tantri Rosenat/2021)."

Sumber: Dayu Rifanto

"Konon, Penyu Belimbing adalah penjelmaan seorang putri yang halus budi pekertinya. Agar ia bersedia bertelur di pantai Saubeba, maka penduduk harus merayunya dengan nyanyian yang merdu, suraya yang lembut dan tarian yang gemulai" itu adalah penggalan kisah, dongeng yang diceritakan secara singkat dalam buku, yang mengenalkan keragaman Indonesia pada anak-anak dalam buku "Telur-telur Penyuku." 

Kisah dalam buku ini mengangkat sebuah kampung bernama Saubeba, di Sausapor-Tambrauw. Daerah ini istimewa, sebab di pesisir pantainya yang bernama Jeen Womom (Jamursba Medi-saat buku ini ditulis) dengan panjang pantai 17,5 Km menjadi salah satu tempat bertelur dan menetasnya Penyu Belimbing.

Penyu Belimbing merupakan spesies penyu terbesar  karena bisa memiliki berat antara 300 sd 600 kilogram dengan panjang 150-180 cm. Bahkan, bangkai terbesar yang pernah ditemukan di pantai Wales, Inggris, mempunyai berat 916 kilogram dengan panjang 291 centimeter. Itu sebabnya, Penyu Belimbing merupakan penyu terbesar di antara jenis-jenis penyu di dunia.

Karena buku ini ingin mengenalkan keragaman pada pembaca cilik, maka melalui buku ini, kampung menjadi titik sentral ceritanya. Kita tidak hanya menemukan kisah penyu belimbing semata, tetapi kita juga akan berkenalan dengan seorang anak bernama Efer Yesnath yang ikut menceritakan tentang kehidupan dirinya dan keluarganya, disertai narasi penggambaran kampung, masyarakat di kampung, dongeng, mengenalkan bahasa Karon Pantai dan ruang lingkup kampung secara umum yang dikenalkan pada pembaca. Buku ini juga mengenalkan secara singkat, tokoh lingkungan Luki Rumetna.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline