Lihat ke Halaman Asli

Firdaus Cahyadi

Penulis, Konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Pak Jokowi, Biarkan Lapindo Mengebor lagi

Diperbarui: 22 Januari 2016   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Area yang terkena dampak lumpur Lapindo di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terlihat dari udara, Kamis (5/3/2015). (KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)

Pak Presiden Jokowi, tentu Bapak sudah mendengar Lapindo akan mengebor lagi di Sidoarjo. Pak Jokowi, tentu Anda mendengar penolakan warga setempat, pakar geologi, dan juga para penggiat lingkungan hidup terhadap rencana pengeboran baru Lapindo itu.

Bagaimana pendapat Bapak Jokowi sebagai presiden Indonesia?

Pak Jokowi, sudahlah biarkan saja Lapindo mengebor lagi di Sidoarjo. Abaikan saja potensi terulangnya kembali semburan lumpur Lapindo sepuluh tahun silam. Toh, jika nanti tragedi ekologi itu terulang, sebagai presiden, Anda tinggal mengatakan bahwa semburan lumpur itu adalah bencana alam, bukan karena pengeboran. Setelah itu, tinggal ambil lagi uang dari pajak rakyat di APBN untuk membeli rumah dan tanah yang tenggelam akibat semburan lumpur, seperti yang pernah dilakukan pemerintah sebelumnya.

Yang penting kan pertumbuhan ekonomi, meskipun itu hanya dinikmati oleh segelintir orang yang memang sudah kaya dan tidak pernah dinikmati oleh mayoritas rakyat banyak yang memilih Anda sebagai presiden pada 2014 silam.

Lantas bagaimana dengan rehabilitasi lingkungan hidup jika pengeboran baru Lapindo mengulang lagi kejadian di tahun 2006?

Gampang Pak Jokowi, masyarakat kita itu mudah lupa. Setelah rumah dan tanah mereka dibeli, tuntutan untuk rehabilitasi ekologi itu akan berhenti dengan sendirinya, meskipun itu berarti mereka harus terpaksa menghirup udara beracun dan menggunakan air yang tercemar setiap harinya.

Lantas bagaimana caranya agar masyarakat menerima pengeboran baru Lapindo itu?

Gampang Pak. Kerahkan saja para pakar dari berbagai disiplin ilmu. Suruh mereka melakukan kajian yang kesimpulannya bahwa pengeboran baru Lapindo itu aman. Bungkam suara masyarakat dengan hegomoni teori-teori ilmiah yang susah dimengerti mereka.

Lantas, apakah itu tidak mengkhianati warga Sidoarjo yang Pak Jokowi datangi pada kampanye pilpres 2014 lalu?

Tenang aja, Pak Jokowi, jangan sok romantis deh. Masyarakat kita sudah terbiasa dikhianati. Mereka akan tahu bahwa mereka hanya dianggap penting oleh elite politik hanya sekali dalam 5 tahun. Mereka akan maklum bila setelah menjadi Presiden, Pak Jokowi akan melupakan mereka. Bapak perlu meniru sikap Bupati Sidoarjo Saiful Ilah yang tetap meminta Lapindo mengebor meskipun masyarakat tidak menginginkan pengeboran baru Lapindo itu (Baca Koran KOMPAS hari ini, 22 Januari 2016 hal 21).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline