Mohon tunggu...
Firdaus Cahyadi
Firdaus Cahyadi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis, Konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Firdaus Cahyadi, penikmat kopi dan buku. Seorang penulis opini di media massa, konsultan Knowledge Management, Analisis Wacana di Media, Menulis Cerita Perubahan dan Strategi Komunikasi. Untuk layanan pelatihan dan konsultasi silahkan kontak : firdaus(dot)cahyadi(at)gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pak Jokowi, Biarkan Lapindo Mengebor lagi

22 Januari 2016   10:09 Diperbarui: 22 Januari 2016   14:37 2122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau menyetujui Lapindo mengebor lagi, bukankah nanti Presiden Jokowi akan dicap sebagai presiden yang tidak pro-rakyat?

Jangan sok ke-kiri-kirian, sok sosialis, sok marhenins atau sok Pancasilais deh Pak Jokowi. Itu sikap kekanak-kanakan. Lihatlah fakta yang ada di lapangan. Meskipun Indonesia secara formal berdasarkan Pancasila, tapi sebenarnya negeri ini adalah republik korporatokrasi. Sebuah republik yang dikendalikan korporasi dan mengabdi pada kepentingan mereka. Jika Anda lebih memilih berpihak kepada kepentingan rakyat dan mengabaikan kepentingan korporasi, tunggulah kejatuhan Anda dari kursi kekuasaan. Jadi jangan sekali-kali bertindak bodoh dengan menyatakan "Kami Berpihak kepada Rakyat, Kami Tidak Takut Melawan Kepentingan Korporasi". Jika itu berani Anda nyatakan, selangkah lagi Anda mungkin akan terusir dari istana negara.

Jadi masih tidak takut untuk menghalangi Lapindo mengebor lagi di Sidoarjo, Pak Jokowi?

Berpihaklah pada kepentingan korporasi, lupakan kepentingan rakyat. Itu prinsip yang harus Anda pegang teguh sebagai presiden di Republik Korporatokrasi Indonesia.  

Ayo Pak Jokowi saatnya kerja... kerja... kerja dan kerja untuk kejayaan korporasi, bukan untuk keselamatan rakyat Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun