Lihat ke Halaman Asli

Ada yang Lebih Keterlaluan Dibanding Menganggap Sepakbola itu Hiburan Semata

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1370582368326992194

Mentari berlimpah...

AH, betapa senangnya Dee. Kemarin hari libur, dan keluarga di rumahkayu memutuskan untuk mengambil cuti satu hari pada hari ini agar keseluruhan hari libur menjadi empat hari, sehingga mereka bisa pergi ke tempat yang agak jauh di luar kota.

Tempat yang agak jauh dari keramaian, dimana mereka bisa duduk- duduk di teras bungallow yang mereka sewa, memandangi laut biru di kejauhan.

Laut- laut itu dangkal, dan sangat tenang, juga bening. Bahkan Nareswara dan Nareswaripun bisa diajak berjalan- jalan di tepinya tanpa Dee dan Kuti merasa khawatir dengan ombak besar.


[caption id="attachment_266073" align="aligncenter" width="493" caption="Gambar: kompasiana.com/daunilalang"][/caption]

Seperti biasa, Dee dan Kuti mempercakapkan beragam hal.

Termasuk...

" Eh.. 'yang, " kata Dee, sesaat setelah pagi- pagi dia sempat membaca beberapa buah artikel melalui telepon genggamnya, termasuk yang membahas pro dan kontra tentang disebutnya sepakbola sebagai hiburan " Kenapa koq ada yang marah kalau sepakbola disebut hiburan? "

Kuti tertawa, memaklumi pertanyaan istrinya yang memang bukan penggemar bola.

" Kayaknya bukan marah sih, tapi banyak yang nggak terima jika sepakbola dibilang hanya untuk hiburan," jawab Kuti sambil tersenyum lebar.

" Oh gitu, " Dee menjawab sambil tak putus memperhatikan bunga- bunga liar yang indah di sekitar mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline