Lihat ke Halaman Asli

Cerpen: Rahasia Air Suci

Diperbarui: 24 Mei 2021   06:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rahasia air suci. (Pixabay)

Pemuda itu tiba di sebuah gubuk. Pondok dari kayu itu sungguh kumuh. Banyak daun berserakan di depannya, dan kalau dilihat dari dekat tampak kayu -- kayu sudah reot dimakan rayap.

Si pemuda berjalan ke arah pintu, lalu ia mengetuk pintu tipis itu. Tak berapa lama kemudian, seorang lelaki tua membukakan pintu dan mempersilahkan ia masuk.

"Hehe.. tak kusangka kau selamat." kata si cenayang.

"Dua kali kau menipuku!" kata si pemuda.

"Hei, apa masalahmu?"

"Kau bilang air itu ada di puncak gunung asing, tapi setelah kucari -- cari ternyata ada di dekatku sendiri! Kau benar -- benar penipu!"

"Aku tahu. Kau lelah karena berjalan jauh. Tenangkanlah dirimu dulu di kursi itu."

Si cenayang mengambil sesuatu dari balik dinding. Ia mengambil beberapa bonggol singkong. Singkong itu direbus lalu ditaruh di atas piring kecil.

"Jadi, kau sudah menemukannya?" tanya si cenayang sambil meletakkan singkong di atas meja.

"Untungnya sudah, karena kalau tak ketemu, mungkin aku akan bertambah marah dan menyerangmu."

"Hahaha.. Usaha tak pernah membohongi hasil. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia inginkan."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline