Lihat ke Halaman Asli

Waktu

Diperbarui: 4 Februari 2021   02:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menjajaki makna demi makna
Terbalut sepi dan sunyi
Berputar mengelilingi roda nasib
Tiada henti, tiada selesai

Pengap dan dingin bercumbu
Menghangatkan dipan ego yang rapuh
Kala cicak menelisik di kayu
Kala bulan malu bertemu hujan debu

Semua mabuk kepayang
Disihir abu khas cenayang
Dari kegelapan dan ketiadaan
Sampai tanah keberadaan

Akankah ini kembali tanpa usai?
Akankah ini berulang tanpa halangan?

Kutahu hanya perkara waktu
Yang mengulang dengan seratus persen keberhasilan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline