Lihat ke Halaman Asli

Dani Ramdani

TERVERIFIKASI

Ordinary people

Menjalani Hidup sebagai Medioker, Apakah Salah?

Diperbarui: 11 Maret 2023   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi medioker di tengah-tengah tekanan menjadi luar biasa adalah pilihan efektif. | Foto: Shutterstock via KOMPAS.COM

Rendi, salah satu teman saya bercerita soal kehidupan temannya yang disebut sukses. Tentu "ukuran sukses" tersebut berdasarkan standar atau ukuran masyarakat. 

Ketika Rendi membuka media sosial, ia melihat temannya mengabadikan setiap momen hidupnya. Media sosial tak ubahnya galeri foto yang menyimpan setiap kenangan. 

Dalam satu bulan, pasti ada satu momen yang diabadikan. Jadi, untuk satu tahun kalender akan dibuat satu kaleidoskop terkait pencapaian hidup. 

Entah itu akademik, tempat wisata, karier, asmara, hingga cicilan KPR di usia muda. Sementara Rendi dengan usia yang sama belum mencapai satu pencapaian apa pun seperti yang dialami temannya. 

Itu sebabnya ia merasa gagal. Lalu, kami bersepakat jika menjadi medioker atau biasa saja jauh lebih bahagia jika dibanding harus hidup mengikuti standar kehidupan masyarakat. 

Menjalani hidup biasa saja tanpa tuntutan adalah solusi untuk menghilangkan overthinking. Mengapa demikian? 

Tekanan

Siapa saja bisa mengalami kondisi di atas. Bagaimana pun, kita hidup pada zaman di mana hidup luar biasa (extraordinary) sangat diagungkan. 

Ukuran luar biasa bagi setiap orang jelas berbdea. Tapi, pada umumnya masyarakat secara umum memiliki standar sendiri. Misalnya akademik yang bagus, karier gemilang, hingga pasangan ideal. 

Masyarakat, kelompok terdekat seperti teman atau keluarga juga menjadi faktor yang mendorong agar mencapai hidup luar biasa. Selain itu, perkembangan teknologi dan informasi juga berpengaruh. 

Misalnya dalam lingkungan keluarga. Jika seseorang sudah memasuki usia matang, maka jangan heran tuntutan untuk menikah dan memiliki keturunan begitu deras. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline