Lihat ke Halaman Asli

Dani Ramdani

TERVERIFIKASI

Ordinary people

Perbedaan Nasib Dua Penghina Negara Palestina

Diperbarui: 19 Mei 2021   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aski solidaritas mendukung kemerdekaan Palestina. Sumber foto: foto.tempo.co

Dunia saat ini sedang terfokus pada konflik Israel dan Palestina. Setiap kedua negara tersebut memulai agresi, perhatian seluruh dunia teralihkan pada dua negara tersebut. 

Tidak sedikit yang mengecam perbuatan Israel yang dinilai tidak mencerminkan peri kemanusiaan. Ada juga pihak yang mendesak agar Hamas segera menghentikan serangan terhadap Israel. 

Dunia seakan terbelah menjadi dua bagian. Ada yang bersimpati kepada rakyat Palestina. Ada juga yang terus mendukung Israel, terutama dalam pasokan senjata. 

Di Indonesia sendiri aksi solidaritas terhadap Palestina terus berlanjut. Bahkan Presiden Jokowi bersama dengan pemimpin negara lain mendesak agar agresi yang terjadi segera dihentikan.

Lain lagi respon generasi milenial. Mereka yang tidak tahu menahu tentang konflik tersebut justru membuat satu konten yang membuat warganet naik pitam. Niatnya iseng, tetapi berbuntut panjang. 

Seorang siswi SMA asal Bengkulu membuat heboh jagat dunia maya setelah videonya yang diduga menghina Palestina meluas. Sang siswi di dalam media sosial TikToknya menirukan suara yang menyebut Palestina dengan sebutan binatang. 

Selain menyebut dengan kata hewan, dalam video tersebut sang siswi menirukan suara agar menyerang Palestina. Tentu saja perbuatan tersebut menjadi viral. 

Buntut dari kejadian itu, sang siswi akhirnya harus dikembalikan ke orangtuanya alias dikeluarkan. Tetapi, proses hukum sendiri tidak dilanjutkan ke ranah persidangan. 

Perkara ini berhasil diselesaikan dengan mediasi yang melibatkan pihak sekolah, TNI, maupun Pemda. Metode restorative justice jelas dikedepankan dalam kasus ini. 

Tidak sedikit kalangan yang menyatakan bahwa dikeluarkannya siswa dari sekolah berlebihan. Padahal kasusnya sendiri sudah selesai, seharusnya sekolah memberikan edukasi lebih kepada si siswa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline