Lihat ke Halaman Asli

Dani Ramdani

TERVERIFIKASI

Ordinary people

Kisah Taubatnya Nabi Adam A.S dan Sisi Destruktif Manusia

Diperbarui: 3 Mei 2021   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Nabi Adam A.S Foto: Mindra Purnomo (detik.com)

Adam dan Hawa diyakini di dalam berbagai agama sebagai manusia pertama yang lahir ke muka bumi. Adam dan Hawa adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Tuhan. 

Pun demikian dalam ajaran islam, Adam dan Hawa merupakan nenek moyang umat manusia. Adam sendiri merupakan seorang Nabi. Allah SWT menciptakan Nabi Adam dari tanah, sedangkan Hawa diyakini diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam. 

Di dalam sejarah penciptaan Nabi Adam, di dalam Al-qur'an Surat Al-Baqarah ayat 30 terjadi dialog antara Allah SWT dan malaikat. Allah SWT hendak menjadikan manusia sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi. 

Malaikat kemudian bertanya perihal ini, mengapa Allah SWT hendak menjadikan manusia sebagai pemimpin. Padahal manusia mempunyai sifat perusak dan terkadang terjadi tumpah darah. Akan Tetapi Allah SWT maha mengetahui. 

Kemudian di dalam ayat selanjutnya yaitu ayat ke-31. Allah SWT mengajari Nabi Adam nama-nama benda, segalanya. Konsep ini mirip dengan pemikiran filsuf Yunani Plato bahwa manusia mempunyai ide bawaan. 

Al-qur'an mengisahkan bahwa Allah SWT kemudian memerintahkan para malaikat untuk menyebut nama-nama hal yang ditunjuk, tetapi mereka tidak dapat melakukannya. Adam diberi perintah serupa dan dapat menyebutkan nama-namanya.

Setelah itu, Allah SWT memerintahkan para malaikat untuk bersujud. Hanya iblis lah yang tidak mau sujud kepada Nabi Adam A.S. Iblis beranggapan bahwa dia lebih mulia dibandingkan Nabi Adam yang diciptakan dari tanah, sedangkan iblis tercipta dari api. 

Allah SWT kemudian mengusir iblis dari surga. Kemudian Allah SWT memerintahkan Nabi Adam dan Hawa untuk tinggal di surga. Adam dan Hawa diberikan kenikmatan oleh SWT untuk memakan sesuka hati mereka di surga.

Akan tetapi, Allah SWT melarang untuk mendekati satu pohon (beberapa pendapat buah yang ada dalam pohon tersebut bernama khuldi). Jika tergoda untuk memakan buah pohon itu maka akan termasuk pada orang zalim.  

Akan tetapi, setan berhasil menggoda keduanya, setan melakukan tipu muslihat. Keduanya akhirnya tergoda untuk memakan buah yang dilarang tersebut. Kemudian Allah SWT menghukum keduanya dan diturunkan ke bumi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline