Lihat ke Halaman Asli

Daniel Widjaja

Penulis Lepas

Memahami Konsep "Flower of Service"

Diperbarui: 24 Oktober 2020   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Seperti konsep pertumbuhan pada bunga yang dimulai dari sebutir benih kemudian tumbuh menjadi tanaman dan setelah itu berbunga, maka setiap bisnis jasa harus berusaha untuk mengembangkan nilai utama dari bisnis tersebut yang dimulai dengan menawarkan fungsionalitas dasar, fungsionalitas yang bersedia dibayar oleh pengguna dan, kemudian, serangkaian layanan pelengkap yang dalam jangka waktu tertentu akan membantu mempertahankan pelanggan.

Konsep "Flower of Service" yang diperkenalkan oleh Christopher Lovelock dan Jochen Wirtz memiliki dua komponen yaitu produk inti dan layanan pendukung. Produk inti berbasis pada manfaat-manfaat utama yang diberikan perusahaan untuk menjawab masalah serta kebutuhan yang dimiliki konsumen, kemudian di sekeliling produk inti tersebut terdapat kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan jasa yang disebut dengan layanan pendukung. Layanan ini memainkan dua peran penting. Pertama adalah yang bersifat untuk memfasilitasi setiap kegiatan agar proses pelayanan dapat berjalan baik ((facilitating services)) dan yang kedua adalah untuk menciptakan nilai tambah yang dibutuhkan konsumen (enhancing services).

Sebagai contoh, konsultasi dan informasi dapat menjadi layanan pendukung sangat penting dalam konteks industri kesehatan. Jadi secara ringkas, layanan pelengkap memiliki peran penting dalam membedakan dan menguatkan posisi produk inti dalam benak konsumen dibandingkan dengan para kompetitor.

Dalam gambar ilustrasi "Flower of Service" dapat dilihat delapan kelopak bunga yang mengelilingi inti bunga. Delapan kelopak bunga tersebut, seperti telah disampaikan sebelumnya adalah sebagai berikut:

Tulisan dengan warna biru adalah elemen layanan yang memfasilitasi dan tulisan dengan warna merah menunjukan elemen layanan yang dapat meningkatkan nilai tambah.

Delapan kelopak tersebut disusun searah jarum jam yang memiliki arti bahwa kegiatan tersebut disusun berurutan dengan alur konsumen berinteraksi dengan perusahaan/produk. Alur ini dapat bervariasi, sebagai contoh pembayaran mungkin harus dilakukan oleh konsumen sebelum layanan diberikan dan bukan sesudahnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline