Lihat ke Halaman Asli

Sebuah Informasi Penyakit Terumbu Karang: Black Band Disease (BBD)

Diperbarui: 12 September 2016   15:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Terumbu karang terkena penyakit BBD (Sumber : arcgis.com)

Tengoklah gambar diatas, apa yang kita banyangkan ? 

apakah terumbu karang itu terbakar oleh api sehingga seperti itu ? bagaimana bisa terumbu karang bisa terbakar, sedangkan dia hidup didalam air laut ?

Mari kita bahas, sebagai informasi apakah karang itu terbakar atau ada hal lain yang tertera dalam judul tulisan ini sehingga menyebabkan salah satu hewan laut tersebut menjadi seperti itu . 

 Terumbu karang merupakan sturktur yang tersusun atas kumpulan hewan bernama"karang" yang dapat mengklasifikasikan sehingga membentuk batuan yang mengandung kalsium karbonat (CaCO3). Hewan karang merupakan hewan invertebrata laut yang termasuk dalam filum Cnidaria (mempunyai sel sengat) dan temasukkelas Anthozoa sebangsa dengan Hydra (Hydrozoa), Ubur-ubur (Sypozoa), dan ubur-ubur kotak (Cubozoa). 

Dalam hidupnya terumbu karang mempunyai batasan-batasan hidupnya. Seperti yang dijelaskan oleh Nybakke (1992) bahwa perkembangan optimal terumbu karang dalam suhu berkisasar antara 23-25˚C, sertadapat mentoleransi suhu sampai 36-40˚C, terumbu karang juga dibatasi oleh salinitas air laut yang berkisar antara 32-35 ppm, terumbu karang juga dibatasi oleh kedalaman dan faktor cahaya yang mempengaruhi kehidupan Zooxhanthellae mikroalga simbion karang. 

Jika terumbu karang mengalami suatu degradasi atau penurunan kualitas terumbu karang yang dapat menimbulkan kematian pada terumbu karang, hal ini disebabkan oleh faktor lingkungan abiotik seperti ketidaksesuaian suhu yang dapat ditoleransi oleh terumbu karang, sedimentasi tinggi yang menghalangi cahaya yang masuk sehingga mengganggu mikroalga simbion karang, dan sebagainya. Faktor lingkungan biotik juga mempengaruhi seperti predasi, kompetisi alga dan organisme lain,predator, dan penyakit.

Penyakit karang didefinisikan sebagai suatu kegagalan fungsi vital hewan karang, organ,atau sistem, termasuk interupsi, penghentian pertumbuhan dan perkembangbiakan yang penyebabnya bisa berasal dari sumber biotik ataupun abiotik (Johan, 2010). Black Band Disease (BBD)pertama kali di temukan diterumbu karang Belize, Karibia, dan Bermuda padatahun 1970-an dan menginfeksi karang otak Diploria stigosa.

 Kemudian BBD menginfeksi karang dibeberapa perairan yaitu di Great Barrief Reef dan laut merah yang menginfeksi karang jenis Acropora. Infeksi BBD ini juga ditemukan diperairan Indonesia antara laindi Pulau Karimunjawa yang menginfeksi pada karang Acropora sp. (Sabdono dan Radjasa, 2006), dan pada karang jenis Pachyseris sp. di perairan Pulau BarrangLampokota Makassar (Jaelani, 2014).

Gambar 2. Karang jenis Pachyseris yang terkena BBD ditandakan garis hitam (Sumber : Jaelani, 2014)

Lalu, apa penyebab penyakit karang BBD ini ?

Penyakit karang BBD disebabkan oleh mikroorganisme yang berikuran kecil kurang dari 1 mmyaitu Phormidium corallyticum. Bakteri ini menyerang karang yang dapat berakibat pada kematian karang. Setelah karang mati akan ditumbuhi oleh alga filamen. 

Gambar 3. Bakteri Phormidium corallyticum (sumber : biophysics.sbg.ac.at)

Klasifikasi dari bakteri Phormidium corallyticum :
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline