Lihat ke Halaman Asli

Daniar Rahmawati

Mahasiswa PPG Prajabatan UAD

Strategi Pendekatan Culturally Responsive Teaching pada Lingkup Sekolah Dasar

Diperbarui: 2 Juni 2023   04:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan di Indonesia mengalami perubahan kurikulum seiring berjalannya waktu, tentunya  hal tersebut didasari dengan semakin berkembangangnya digitalisasi yang cepat serta kebutuhan peningkatan kualitas pendidik. Begitupun dengan model pembelajaran serta pendekatan yang digaungkan setiap pergantian kurikulum pendidikan juga berbeda-beda. Pada saat ini pendekatan Culturally Responsive Teaching sedang menjadi trend bahasan baru pada kurikulum merdeka, sama halnya dengan pendekatan Teaching at The Right Level. 

Culturally Responsive Teaching merupakan cabang dari pendidikan multikultural atau strategi penerapan pendidikan multikultural didalam kelas. Pendidikan multikultural dapat diartikan sebagai pendidikan keragaman budaya dalam masyarakat, dapat pula diartikan sebagai pendidikan yang menawarkan ragam model untuk keragaman budaya dalam masyarakat, dan terkadang juga dimaknai sebagai pendidikan untuk membimbing sikap peserta didik agar menghargai keragaman budaya masyarakat yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.

Pendekatan Culturally Responsive Teaching  pada Sekolah Dasar dapat diterapkan secara fleksibel. Peserta didik yang berasal dari latar beakang, dan suku yang berbeda mampu memberikan keragaman unik untuk membentuk jiwa toleransi bagi peserta didik. Penerapan pendekatan ini dapat diaplikasikan pada saat proses pembelajaran  namun tetap disesuaikan pula dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan. 

Pendekatan Culturally Responsive Teaching dapat diberikan dengan cara memasukkan unsur budaya pada saat proses pembelajaran, misalnya seperti mennyayikan lagu daerah, memberikan contoh soal penjumlahan dengan menggunakan makanan tradisional, menentukan daerah dengan memperlihatkan batik khas daerahnya, dan sebagainya. Jadi pendekatan Culturally Responsive Teaching memberikan warna dalam proses pembelajaran sehingga selain meningkatkan antusiasme belajar bagi peserta didik, setiap peserta didik juga mengenal keragaman budaya dari daerah lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline