Lihat ke Halaman Asli

DANAR STYORINI

inisiator komunitas kemenag klaten menulis

Rezeki Tidak Akan Tertukar, Kejadian Nyata dan Unik

Diperbarui: 4 April 2021   08:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Sahabatku yang budiman,

Rezeki, jodoh dan umur adalah ketentuanNya. Tugas manusia adalah menjadikan semua karunianya jalan menuju surga yang  dijanjikanNya.

Rezeki sudah di takar oleh Allah SWT , terkadang rezeki yang sudah ada di depan mata, seakan-akan untuk kita namun ternyata kita tidak berhak mendapatkannya.
Mengenai hal ini aku mau menceritakan kejadian yang benar-benar ada dan serasa unik, begini ceritanya:

Pada suatu hari selepas maghrib sehabis mengaji, anak-anak sedang berada di beranda rumah bersama dengan anak tetangga sebelah.
Terdengar suara kendaraan roda dua yang berhenti di depan rumah dan suami istri itu memperkenalkan diri pada pak suami. Dia  sepertinya temanku yang sudah lama tidak bertemu.

Langsung aku ambil jilbab, sambil menemui temanku.
Pak suami mempersilahkan masuk dan aku menyambut suka cita sahabat lamaku itu.
Kulihat temanku seperti membawa bungkusan kresek ditangannya.

Sekilas dia bilang sambil basa basi  "sate ayam buatan sendiri", sambil menyerahkan bungkusan kepada anak-anak dan aku tidak memperhatikan lagi.

Selanjutnya kami ngobrol melepas kangen, sambil menikmati teh buatan anakku dan cemilan seadanya, pada akhirnya temanku mengutarakan maksud kedatangannya, mengundang kami, dalam pernikahan anaknya bulan depan. Setelah beberapa waktu mereka berpamitan pulang.

Aku dan pak suami mengantar sampai depan rumah.
Setelah mereka menghilang dibalik tikungan, kami pun segera masuk rumah, kulihat anak-anak juga sudah berada dalam rumah, anak tetanggapun juga sudah pulang.

Sampai di ruang tamu pandanganku menyapu seluruh isi ruang, mataku kutujukan ke meja, rasa ingin segera membuka bungkusan oleh-oleh kemungkinan sate yang di ceritakan temanku.

Namun tidak ada yang kucari, kulihat dibawah meja, siapa tahu jatuh, ternyata tidak ada juga.
Aku mulai penasaran di setiap sudut ruang tidak kutemukan juga.
Aku memanggil anakku mungkin sudah dirawatnya.

Namun kedua anakku menggeleng tanda tidak tahu.
Aneh, pikirku penasaran dengan bungkusan kresek hitam tadi.
"Mungkin terbawa lagi temanku, sudahlah kalau belum rezekiku, sudah masuk rumahku saja tidak jadi untuk aku. Aku lupakan semua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline