Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan: Antara Idealita dan Realita di Lapangan
Di atas kertas, kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) itu keren banget. Tujuannya mulia: mau bikin kita jadi warga negara yang pinter, punya moral baik, dan peduli sama kondisi bangsa. Kita diajarin tentang demokrasi, HAM, persatuan, dan semua nilai-nilai bagus lainnya.
Tapi, kenyataannya? Seringnya nggak seseru itu. Pelajaran PKn malah jadi mata pelajaran hafalan. Nama-nama pasal, tahun, dan teori-teori yang harus kita ingat sampai ujian selesai. Habis ujian? Ya, mungkin lupa. Gurunya juga kadang cuma ceramah doang, nggak ajak diskusi tentang masalah yang sebenernya lagi happening di sekitar kita.
Jadinya, yang ideal tadi susah banget nyampe ke realita. Alih-alih jadi paham dan peduli, banyak yang anggep PKn cuma pelajaran "buku paket" yang membosankan. Padahal, buat jadi warga negara yang baik, kita butuh lebih dari sekadar hafalan, tapi pemahaman yang bener dan bisa dipraktekin. Sayang banget, kan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI