Lihat ke Halaman Asli

Kamaruddin Azis

TERVERIFIKASI

Profil

Lima Jam Mancing di Jammeng, Menjajal Pantai Timur Selayar

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tanggal 2 Desember 2009 di Cottage Matalalang, hari ke-4 kami di Selayar. Para peserta pelatihan fasilitator “membangun kemitraan” baru saja merampungkan diskusi tentang bentuk kegiatan yang dapat mengarah pada upaya membangun kemitraan dengan masyarakat.

Setelah itu, saya bersama Haji Ashar Karateng yang kerap kami panggil “kepala sekolah”, Ruslan Situju kawan dari Kendari dan Nurlinda dari Takalar mulai berkemas. Sore itu kami sepakat akan menjajal perairan Jammeng. Tujuannya satu: memancing !

Jammeng, satu kampung kecil di timur pulau Selayar yang hanya terdapat 30 unit rumah adalah juga kawasan eksotik unggulan Selayar karena memiliki potensi wisata air terjun. Bukan hanya itu, tidak jauh dari itu terdapat hamparan vegetasi pantai dan perairan yang menawan alamiah seperti terumbu karang, dan biota asosiasinya.

Kami berangkat dari cottage, pada pukul 17.15. Bersama sopir, kami bertujuh. Saya, Mastan dan Herman di belakang. Evi, Linda dan Ruslan di tengah sedangkan “kepala sekolah” duduk di depan. Siang sebelumnya, saya telah mempersiapkan dua rol tali dan 10 mata pancing setelah membelinya di Jalan Haiyyung, Kota Benteng.

Kami melewati beberapa kampung khas Selayar yang dicirikan oleh rimbunan bambu, pohon jati putih, kelapa, pohon mente dan banyak lagi. Sungai masih terlihat kering. Nama kampung itu (seperti yang saya amati dari berbagai plang desa) seperti Tana Bau, Patilereng hingga menyisir kampung Lembang Jaya, Reaiya, Melemang.

Kami tiba di ujung pantai timur pada pukul 17.44. Kami juga berpapasan dengan sepasang suami istri dan anak bayi yang digendongnya dengan muka raut wajah berpeluh. Rupanya rantai motor mereka putus dan terpaksa meletakkan begitu saja motornya di jalan dan memilih berjalan kaki. Si istri kemudian ikut dengan kami menuju Jammeng.

Kami terus menyusuri pesisir dan sampai di Jammeng pada pukul 18.13. Beragam pepohonan membatasi pantai dengan laut. Juga terlihat beberapa pohon bakau dan kayu lokal yang masih bertahan walau pada beberapa titik telah terjadi penebangan dan hasil pembakaran lahan.

Jammeng jadi mudah dikunjungi setelah Akib Patta, mantan bupati Selayar yang bersahaja itu menggagas jalan lingkar di pulau Selayar. Kami telah menikmatinya selama perjalanan. Jarak dari Benteng ke Jammeng berkisar 40 kilometer.

Suasana pukul 20.00 di Kampung Jammeng, yang masuk wilayah Desa Laiyolo, Kecamatan Bontosikuyu, Selayar, sepi. Setelah mengatur perahu tumpangan dan memastikan kru yang ikut kami mulai bersiap. Pancing dan segala kebutuhan di laut mulai di naikkan ke perahu satu persatu dengan mengggunakan sampan.

Kami akan menggunakan kapal bermesin milik kepala desa Laiyolo. Dan akan ditemani empat warga lokal. Setelah berdialog dengan warga lokal kami disarankan untuk memancing di tanjung kecil di selatan kampung. Akhirnya kami start pukul 20.00.

Misi Dimulai

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline