Lihat ke Halaman Asli

Nur Terbit

Pers, Lawyer, Author, Blogger

Sekali Lagi, Saat Panik oleh Facebook

Diperbarui: 10 Maret 2024   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat berbagi pengalaman menulis di media sosial di salah satu MK (dokpri Nur Terbit) 

Ada masa ketika sebagian orang mendadak panik, atau mungkin tidak panik tapi hanya merasa saja. Atau bahkan ada yang tidak peduli sama sekali dengan situasi ini, dimana sebagian orang lagi panik. 

Panik yang saya maksud ini, memang tidak semua orang merasakannya, atau tidak "engngeh" kalau sebagian orang sudah pada panik. Padahal, dia seharusnya ikut rombongan kami -- orang-orang yang lagi panik. 

"Saya tidak merasa panik karena beberapa hari ini gak buka-buka Facebook. Sibuk ngurusin sekolah karena menjelang libur dan persiapan penerimaan murid baru, " kata istri saya yang sehari-hari guru anak usia dini, sesekali dosen di kampusnya untuk calon guru anak usia dini. 

Eh iya. Saking paniknya juga, saya sendiri lupa dengan apa yang sebenarnya saya mau bahas di cerita ringan kali ini.

Ini bukan panik karena tiba-tiba perolehan suara Pemilu membengkak di satu sisi, sementara di sisi lain malah menyusut. 

Juga bukan panik karena tiba-tiba Sembako mahal, telur, antre beras murah atau operasi pasar. Menyusul tarif tol mau naik dan pasti bakal disusul ongkos transportasi juga naik. Bukan! 

Ternyata hanya karena gara-gara ini.. Nah ini baru nyambung. Hanya karena gara-gara Facebook "menghilang", mendadak sebagian orang menjadi panik. 

Ketika Facebook dan Instagram down (Repro medsos/Nur Terbit) 

Saat Kepanikan Datang

Paling tidak, adanya "panik massal" ini bermula dibocorkan oleh Kang Pepih dari tulisan status di laman Facebooknya Pepih Nugraha II. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline