Lihat ke Halaman Asli

Dadang Darmansyah

ASN di Badan Pusat Statistik

Hari Batik Nasional: Lestarikan Batik Khas Ciamis

Diperbarui: 2 Juni 2021   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

batik motif ciamis | dok dadang darmansyah

Siapa yang tidak mengenal batik. Saat ini batik sudah mendunia sebagai warisan budaya asli Indonesia yang tetap lestari hingga kini. Pemerintah bahkan menetapkan tanggal 2 Oktober merupakan Hari Batik Nasional. Perayaan ini untuk memperingati ditetapkannya batik sebagai ‘Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi’ oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009. 

Semua orang rasanya suka menggunakan pakaian batik. Saat ini kain batik memiliki motif yang sangat kaya baik tulis maupun cetak. Berbagai desain pakaian batik yang terus berkembang membuatnya banyak digemari berbagai kalangan di kelompok umur manapun. 

Baca juga: Selamat Hari Batik, Cintai Batik Lokal Daerah

Batik sendiri merupakan kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain. Kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.

batik motif ciamis | dok dadang darmansyah

Hampir di setiap daerah memiliki kekhasan motif batik tersendiri. Termasuk Ciamis yang pernah mengalami kejayaan industri batik di masa lalu. Motif batik khas Ciamis ini dikenal dengan batik Sarian. Umumnya motifnya berbentuk parang dengan warna yang dominan hitam dan coklat. 

Kekhasan batik Ciamis berada pada desainnya yang sederhana. Tidak terlalu rumit dengan warnanya yang kontras seperti coklat dan hitam di atas dasar putih. 

Motif batik Ciamis dipengaruhi oleh lingkungan yang mengitarinya. Ragam hias batik Ciamis didominasi nuansa naturalistik. Banyak menggambarkan flora dan fauna serta lingkungan alam sekitar. Kesederhanaan corak batik Ciamis tidak lepas dari sejarah keberadaannya. Desain motifnya banyak dipengaruhi daerah lain seperti ragam hias pesisiran dari Indramayu dan Cirebon.
 

batik motif ciamis | dok dadang darmansyah

Berdasarkan catatan sejarah masuknya batik di Bumi Tatar Galuh Ciamis berawal dari perang Diponegoro yang berakhir sekitar abad ke- 19. Saat itu, banyak pengikut Pangeran Diponegoro yang pindah meninggalkan Yogyakarta menuju ke selatan. Bumi Tatar Galuh Ciamis merupakan salah satu kota yang mereka tuju. 

Baca juga: "Batik Night Run", Cara Komunitas Lari Peringati Hari Batik

Di sini mereka menetap dan mereka yang ahli membatik mulai menggiatkan lagi pembatikan sebagai pekerjaan sehari-hari. Inilah mengapa motif  batik Ciamis mengandung unsur campuran motif dari daerah asalnya, Jawa Tengah yang kemudian beradaptasi dengan motif setempat. 

Beberapa motif batik yang terkenal di Ciamis di antaranya motif batik Parang Sontak, Rereng Tales, Sulur Anggrek dan Sulur Kembang Krisan. Memang tidak ada aturan khusus dalam pemakaian kain batik, mungkin lebih kepada unsur estetika semata. Misal motif batik Ciamis Rereng Seno dan Rereng Eneng. Rereng eneng dipakai sebagai atasan atau baju, sedangkan rereng seno dipakai sebagai kain bawahan.

batik motif ciamis | dok dadang darmansyah

Ciri khas lain gambar batik Ciamis antara lain tanaman daun rente dan tanaman daun kelapa. Kedua daun tersebut memang banyak dijumpai di Kabupaten Ciamis. Tanaman daun rente/sente atau daun tanaman sejenis talas yang tumbuh di kolam-kolam penduduk yang ada di Ciamis. Apalagi Ciamis sebagai kabupaten yang banyak ditumbuhi tanaman kelapa. Motif daun rente/sente atau daun kelapa menjadi ilham bagi perajin batik untuk dijadikan motif dalam batik yang mereka buat.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline