Kangen itu terasa bagai hujan
yang turun ke bumi tanpa jeda
berurutan, bertumpuk-tumpuk
berkali-kali memenuhi tanah
kangen itu bagai semut beriring
melalui satu jalur hilir mudik
memenuhi sarang dengan makanan
berlimpah berkecukupan
kangen itu seperti suara peluit petugas kereta api
yang disahuti lengkingan seruling lokomotif
ada derai-derai yang mengalir di ulu hati
ada denyar-denyar yang naik sampai ke pipi
_______________________________
Jakarta, 22 Maret 2023
Nia Samsihono