Lihat ke Halaman Asli

Cucum Suminar

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Cerdas Cermat Ala-Ala, Games Lebaran Seru bersama Keluarga

Diperbarui: 9 April 2024   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana lebaran. | Foto Dokumentasi pribadi

Hari Raya Idulfitri merupakan momen untuk berkumpul bersama keluarga besar. Terlebih bila kakek dan nenek masih ada. Hampir semua anggota keluarga biasanya hadir. Menginap. Ada yang menginap sejak jauh-jauh hari, ada juga yang baru datang satu atau dua hari sebelum lebaran.

Namun, meski hampir semua anggota keluarga besar hadir, momen Hari Raya Idulfitri terkadang terasa garing. Membosankan. Anggota keluarga bergerombol membentuk kelompok masing-masing. Ada yang memilih berkeliling kampung, mengobrol, ngemall, jajan bakso, hingga menonton ke bioskop.

Momen satu tahun sekali yang begitu ditunggu agar dapat berkumpul dan bercengkrama bersama seluruh anggota keluarga besar menjadi ambyar. Meski berada dalam satu naungan atap, tetap saja berkelompok-kelompok.

Eratkan Silaturahmi dengan Games

Agar keluarga besar lebih berbaur. Tidak berkumpul berdasarkan gender, keluarga inti, atau usia. Suasana lebaran juga menjadi lebih cair, seru, dan menyenangkan, ada baiknya membuat games.

Namun, karena tujuan utamanya untuk seru-seruan, tentu permainan yang dimainkan juga jangan terlalu serius. Pilih games yang tidak susah sehingga dapat diikuti semua kalangan, orang tua maupun anak-anak.  Selain itu, harus heboh dan dapat mengeratkan jalinan kekeluargaan.

Bikin Cerdas Cermat Ala Ala

Permainan yang mudah dibuat dan dapat melibatkan seluruh anggota keluarga adalah cerdas cermat. Cerdas cermat ini  bisa melibatkan seluruh anggota keluarga karena anggota per tim tentu tidak dibatasi. Selama jumlah anggota setiap kelompok seimbang, oke-oke saja. Apalagi ini juga cerdas cermat ala ala.

Misalkan seluruh anggota keluarga besar yang memungkinkan dapat berpartisipasi ada 25 orang, bikin saja lima kelompok. Pilih lima orang untuk ketua kelompok. Nah, untuk anggotanya dikocok. Sehingga, setiap kelompok mendapat anggota secara adil. Sesuai keberuntungan hehe.

Atau bisa juga ketua kelompok memilih sendiri anggotanya. Namun, agar adil, satu keluarga inti tidak berkumpul di satu kelompok, sebelum memilih harus dibuat kelompok berdasarkan kategori. Setiap kelompok bisa dikategorikan berdasarkan keluarga inti, gender, atau usia. Jadi nanti, setiap ketua kelompok harus memilih satu anggota dari setiap kelompok yang sudah dikategorikan tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline