Lihat ke Halaman Asli

Cucum Suminar

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Mi Glosor, Jajanan Khas Ramadan yang Paling Dirindukan

Diperbarui: 16 April 2021   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Instagram/@bdirzani yang diambil dari kompas.com

Setiap Ramadan saya selalu merindukan mi glosor. Mi kuning bening kenyal yang biasanya dijajakan di tempat-tempat penjual takjil di Bogor, Jawa Barat, saat bulan penuh berkah ini tiba.  Umumnya mi tersebut dijual dalam plastik bening kecil dijejerkan bersama "teman-teman karibnya", bala bala (bakwan sayur) dan asoy.

Kalau kangen, mengapa tidak beli? Mungkin ada yang bertanya seperti itu. Kalau bisa saya pun ingin memborong beberapa mi glosor siap santap. Mungkin tiga hingga lima kantong plastik kecil. Namun masalahnya sekarang saya tinggal di Batam, Kepulauan Riau, tidak ada yang menjual mi glosor, baik mentah maupun yang sudah diolah.

Selama nyaris 11 tahun bermukim di Batam, saya sempat mencari penjual mi glosor. Siapa tahu ada yang jual, kan? Apalagi di Batam banyak juga orang Sunda. Makanan-makanan khas Jawa Barat juga bertebaran, mulai dari cireng, cilok, es loder hingga kue pancong. Namun sayangnya mi glosor tidak ada.

Ada sebenarnya mi yang dijual sedikit mirip, namanya mi sagu. Mi mentahnya dijual di beberapa pasar tradisional. Beberapa kopitiam di Kota Batam juga banyak yang menjual mi sagu goreng yang rasanya sangat lezat. Namun sayangnya, saat mi tersebut diolah ala-ala mi glosor, rasanya sedikit berbeda. Mungkin karena warnanya tidak dibuat kuning terang dan tekstur kekenyalannya berbeda. Selain itu, helaiannya lebih besar dan tidak begitu mengilap.

Atau karena saya tidak pandai mengolah mi tersebut. Selama tinggal di Bogor saya memang lebih sering membeli mi glosor di warung-warung dekat rumah, sesekali dimasakan ibu saya. Tidak pernah memasak sendiri. Maklum dulu saya tidak begitu suka memasak. Eh, sekarang juga sih hehe.

Antara Rasa yang Lezat dan Kangen Kampung Halaman

Bagi yang pernah mencicip, pasti sepakat mi glosor itu lezat. Apalagi bila ditambah asoy dan bala bala yang disiram sambal kacang tanah hingga luber-luber. Yakin deh, tidak akan cukup hanya makan satu kantong mi glosor kemasan kecil. Pasti nambah dua hingga tiga kantong.

Dulu setiap Ramadan saya selalu membeli mi glosor. Biasanya 30-60 menit sebelum waktu berbuka puasa. Mi tersebut saya simpan di mangkuk, diberi bala bala yang sudah dipotong kecil-kecil, kemudian dibanjur sambel kacang.

Nanti makannya tidak pakai sendok, tapi menggunakan asoy yang biasanya setelah digoreng bentuknya melengkung-lengkung. Anw, asoy adalah kerupuk yang umumnya berwarna kuning, tipis dan sangat lebar.

Gara-gara banyak yang menjual jajanan seperti ini saya jadi selalu kangen Ramadan. Apalagi selain menjual mi glosor dan "teman-teman", saat Ramadan banyak juga yang menjual asinan. Biasanya asinan-asinan tersebut juga dikemas di kantong plastik kecil bening.

Isinya ada bengkuang, nanas, jambu air, mentimun, hingga mangga. Ada yang dijual dengan buah-buahan yang dicampur dan dipotong kecil-kecil, ada juga yang dijual per buah, tetapi potongan buahnya lumayan besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline