Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Zulfadli

TERVERIFIKASI

Catatan Ringan

Buka Puasa dan Santap Sahur Nonton All England 2024

Diperbarui: 17 Maret 2024   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber: https://pbdjarum.org/berita/turnamen-internasional/20240315-all-england-open-2024)

Kemarin petang Sabtu 16 Maret 2024 bertepatan dengan buka puasa dengan menu es pisang ijo, bakwan jagung, tempe mendoan, dan americano Starbucks, pada hari kelima Ramadhan 1445 H, saya menonton pertandingan semifinal All England 2024 via SPOTV, jaringan televisi berbayar asal Korea Selatan.

Jadwal semifinal yang digelar di Utilita Arena Minoru Yoneyama, Birmingham, Inggris, mempertandingkan 10 laga yang dibagi dalam dua sesi. Hanya satu lapangan yang disiapkan, dengan karpet berkelir abu-abu tua mengganti warna hijau atau biru seperti biasanya, memberi nuansa baru menyaksikan badminton.

Ada tiga wakil Indonesia yang akan bertanding, dua dari tunggal putra yakni Anthony Sinisuka Ginting, dan Jonatan Christy. Satu lagi nomor ganda putra Fajar Alfian/ Muhammad Rian Ardianto. Keberhasilan Anthony mengalahkan Viktor Axelsen (unggulan 1) dan Jojo menang atas Shi Yuki (unggulan 2) di delapan besar membuat eforia penggemar badminton tanah air yang merindukan pemain tunggal putra melangkah jauh di turnamen paling bergengsi ini.

Pemain terakhir yang mencapai babak semifinal adalah Taufik Hidayat pada 2009 sebelum kalah melawan Lee Chong Wei. Adapun yang terakhir menembus final adalah Budi Santoso pada 2002, yang dikalahkan Cheng Hong dari China. Lebih jauh, pemain yang terakhir memenangkan trofi juara adalah Hariyanto Arbie pada 1994. Di final Hari menang atas Ardi B Wiranata (juara 1991). Itu gelar kedua Hariyanto, yang bergabung dengan Tan Joe Hook, Rudi Hartono, Lim Swie King, Ardi B Wiranata, sebagai pemenang tunggal putra All England dari Indonesia.

                                                                                          ****

Anthony bermain melawan pebulutangkis asal Perancis, Christo Popov di pertandingan ke-2 setelah duel ganda putri. Pasangan Jepang Nami Matsuyama/ Chiharu Shida berhasil mengalahkan rekan senegara, Rena Miyaura/Ayako Sakuramoto, straight set, 21-15, 21-12.

Tepat pukul 19.00 Wita, Anthony dan Popov masuk arena yang disambut sekitar delapan ribu penonton di Utilita. Selain ingin mendukung Anthony, saya penasaran dengan sosok Popov, siapa dia? Sehebat apa Popov hingga bisa melangkah ke semifinal? Bayangan awal saya gaya Popov bermain tidak berbeda jauh dengan pemain Eropa yang sangat mengandalkan fisik.

Popov memegan raket dengan tangan kiri, saat ini menempati rangking 24 dunia, ia kelahiran Sofia Bulgaria 22 tahun silam tapi berpaspor Perancis. Tubuh dan potongan rambutnya seperti boxer kelas menengah yang lincah pergerakan kedua kaki.

Popov menantang Anthony yang peringkat 5 dengan ambisi dan kepercayaan tinggi. Atmosfer All England benar-benar berbeda, kita bisa merasakan walau menonton dari streaming.

Pada gim pertama, kedua pemain berusaha saling menemukan celah, terjadi kejar-mengejar poin, mereka saling unggul bergantian. Anthony yang sudah leading 17-13, disusul Popov menjadi 17-17, kemudian 18-17. Anthony menyamakan lagi 18-18. Di sini saya yakin siapa yang lebih dulu mendapat poin krusial 19, akan menangkan gim pertama. Anthony yang berhasil merebutnya melalui reli menguras fisik. Namun setelahnya antiklimaks, ia membuat kesalahan beruntun, tiga pukulannya keluar lapangan. Hanya dalam satu kesempatan Popov merebut gim pertama dalam waktu 30 menit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline