Lihat ke Halaman Asli

Misteri Jumlah Bintang di Galaksi Bima Sakti: Antara Ilmu dan Tanda-Tanda Kebesaran Tuhan

Diperbarui: 17 April 2025   08:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Geometry of the Solar System. (Cosmic-core.org)

Ada Berapa Banyak Bintang di Galaksi Bima Sakti?

Pernahkah kamu memandang langit malam dari tempat yang sunyi, jauh dari hiruk pikuk kota dan polusi cahaya? Di sana, mata kita akan disambut oleh hamparan bintang tak bertepi, seolah taburan cahaya yang disengaja ditebar oleh Sang Pencipta sebagai tanda-tanda kebesaran-Nya. Di balik keindahan itu, timbul satu pertanyaan yang menggugah logika sekaligus menyentuh jiwa: Ada berapa banyak bintang di galaksi Bima Sakti ini?

Planet Bumi yang kita pijak hanyalah satu dari sekian banyak planet yang beredar di dalam Galaksi Bima Sakti sebuah galaksi yang diameternya mencapai 100.000 tahun cahaya, dan berbentuk spiral berpalang yang anggun. Jika kita bisa melihatnya dari luar angkasa, kita akan menyaksikan sebuah struktur megah dengan tonjolan pusat dan empat lengan melingkar dua di antaranya besar, dua lainnya lebih kecil. Lengan Perseus dan Sagitarius adalah yang utama, sementara Tata Surya kita, tempat kehidupan kita bersemi, terletak di lengan Orion yang lebih kecil.

Pertanyaan tentang jumlah bintang di galaksi ini telah lama menjadi teka-teki yang mengundang rasa ingin tahu para ilmuwan. Satu hal yang pasti: jumlahnya tak bisa dihitung dengan jari, bahkan kalkulasi matematis pun hanya bisa memperkirakan. Menurut para astronom, menghitung bintang-bintang itu ibarat mencoba menakar cahaya dengan telapak tangan sulit, namun bukan mustahil untuk didekati.

Dengan teknologi spektroskopi dan berbagai instrumen canggih, para astronom mencoba memperkirakan massa Galaksi Bima Sakti. Dari massa itulah mereka bisa menilai berapa banyak bintang yang mungkin tersebar di dalamnya. Namun, rumitnya persoalan ini terletak pada kenyataan bahwa sebagian besar massa galaksi tidak tampak. Ia disebut sebagai materi gelap zat misterius yang tidak memancarkan cahaya, namun kehadirannya nyata melalui tarikan gravitasinya. Materi inilah yang dipercaya membentuk sebagian besar massa alam semesta. 

Selain materi gelap, galaksi juga dihuni oleh nebula awan gas dan debu antarbintang yang menjadi rahim bagi lahirnya bintang-bintang baru. Dari semua itu, hanya beberapa persen massa galaksi yang benar-benar berupa bintang, dan masing-masing bintang itu memiliki ukuran yang sangat bervariasi, dari yang lebih kecil hingga ribuan kali lebih besar dari Matahari.

Untuk memperkirakan jumlahnya, astronom mengamati sepetak kecil langit, menghitung bintang-bintang di area itu, lalu mengalikan berdasarkan volume galaksi. Berdasarkan pendekatan ini, diperkirakan bahwa Galaksi Bima Sakti mengandung sekitar 100 hingga 400 miliar bintang jumlah yang membuat kita terdiam, merenung, dan bertanya-tanya: Betapa kecilnya manusia di hadapan semesta ciptaan-Nya.

Meski belum ada angka pasti, upaya mencari tahu jumlah bintang bukan sekadar pencarian angka, melainkan bagian dari perjalanan spiritual manusia memahami keagungan Tuhan melalui ilmu. Seperti yang difirmankan dalam Al-Qur'an: "Dan Kami hiasi langit dunia dengan lampu-lampu (bintang-bintang), dan Kami jadikan itu sebagai alat pelempar setan..." (QS. Al-Mulk: 5) ayat ini mengingatkan bahwa keindahan langit bukan hanya pemandangan, tapi juga ayat-ayat Tuhan yang menanti untuk dibaca oleh hati yang terbuka.

Suatu hari nanti, dengan kemajuan teknologi dan kemurnian niat dalam ilmu, manusia mungkin bisa mengetahui jumlah pasti bintang-bintang di galaksi ini. Tapi hingga saat itu tiba, biarlah langit malam menjadi pengingat bahwa di balik kegelapan, selalu ada cahaya cahaya ilmu, cahaya iman, dan cahaya yang menunjukkan betapa agung Dia yang menciptakan segalanya.


Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline