Lihat ke Halaman Asli

Kris Fallo

Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Damai Sejahtera Bagimu, (Renungan Minggu 11 April 20021)

Diperbarui: 11 April 2021   07:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dokumen pribadi/Para suster FCJM Atambua bersama umat muslim menggambarkan toleransi di Atambua NTT

Hal pertama yang dicari manusia adalah kedamaian. Semua orang ingin hidup damai. Lebih baik berdamai dengan hidup daripada mencari masalah. Jika anda tidak menemukan kedamaian di dalam diri anda, anda tidak pernah menemukannya di tempat lain.

Hari ini Yesus tampil sebagai pembawa damai bagi para murid. Pertanyaannya adalah mengapa Yesus datang membawa damai dan bukan yang lain? (Injil hari Ini, Yohanes 20:19-31), Mengapa Yesus tidak berbicara tentang kebangkitan? tetapi yang Yesus katakan adalah "Damai sejahtera bagiMu"

Ada tiga persoalan mendasar yang dihadapi para murid

Pertama: Sebelum wafat Yesus, tantangan yang dihadapi para murid adalah bagaimana meyakinkan orang Yahudi, kaum ahli taurat dan orang Farisi bahwa Yesus adalah Tuhan yang datang membawa keselamatan.

Yang mereka tahu adalah Yesus itu anak kampung dari Nazaret, anak tukang kayu dan keturunan Daud. Sulit kita meyakinkan orang Yahudi bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Kedua: setelah peristiwa kebangkitan, para murid yang percaya dan mengikuti Yesus takut, mereka masuk ke dalam rumah, pintu mereka terkunci, mereka berdoa tapi sembunyi-sembunyi. Mereka takut kepada orang Yahudi, jangan-jangan mereka mengalami nasib yang sama.

Dalam situasi seperti inilah, damai sejahtera dirasakan pas dan cocok bagi mereka. Yesus datang dan membawa damai bagi mereka, "Damai sejahtera bagimu."

Ketiga: Bagaimana tampil menjadi saksi kebangkitan. Sulit karena kita tidak melihat langsung Yesus itu bangkit, injil hanya mengatakan, kubur kosong, batu sudah terguling, seorang pemuda duduk di sebelah makam. Itulah sebabnya keraguan Thomas itu sungguh mendasar.

Rasanya hidup bersama Yesus, seolah hidup dalam persoalan. Hidup seakan tak luput dari masalah. Saat seperti itulah rasa damai menjadi penting untuk meneguhkan hati para murid dan kita yang mengimaniNya. Yesus datang memberikan harapan dan damai bagi kita umatNya. Kata Yesus, "Damai sejahtera bagi kamu."

Yesus sungguh telah bangkit dari antara orang mati, tetapi tidak kepada semua orang ia menampakan diri. Setelah ia meyakinkan Thomas, Yesus mengatakan; "Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya." Kata--kata ini sungguh meneguhkan kita yang mengimaninya. Kita adalah orang-orang yang berbahagia meskipun tidak melihat.

Hari ini juga adalah hari Minggu kerahiman ilahi, kita diberi kesempatan juga untuk menghormati Yesus yang adalah sumber kerahiman ilahi. Ada banyak orang telah dibantu berkat doa, novena, koronka kerahiman ilahi. Kita menyerahkan diri kepada Tuhan untuk diselamatkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline