Lihat ke Halaman Asli

Moralitas Bangsa dan Mutu Pendidikan

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Adakah hubungan antara mutu pendidikan dengan moralitas sebuah bangsa?

Menurut Departemen Pendidikan Nasional, pengertian dari kualitas secara umum adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau yang tersirat. Dalam konteks pendidikan, pengertian kualitas mencakup:

1) Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses, misalnya berupa sumberdaya dan perangkat lunak serta harapan-harapan
sebagai pemandu bagi berlangsungnya proses. Input sumberdaya meliputi sumber daya manusia (kepala sekolah, guru termasuk guru BP, karyawan, siswa) dan sumber daya selebihnya (peralatan, perlengkapan, uang bahan, dsb). Sedangkan input perangkat lunak meliputi struktur organisasi sekolah, peraturan perundang-undangan, deskripsi tugas, rencana, program, dsb.
Kemudian harapan-harapn berupa visi, misi, tujuan, dan sasaransasaran yang ingin dicapai oleh sekolah.

2) Proses pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut input, sedang sesuatu dari hasil proses disebut output. Dalam pendidikan berskala makro (tingkat sekolah), proses yang dimaksud adalah proses pengambilan keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program, proses belajar mengajar, dan proses monitopring dan evaluasi, dengan catatan bahwa proses belajar mengajar memiliki tingkat kepentingan tertinggi dibandingkan dengan proses-proses lainnya.

3) Output pendidikan adalah merupakan kinerja sekolah. Kinerja sekolah ialah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses/perilaku sekolah. Kinerja sekolah dapat diukur dari kualitasnya, efektivitasnya, produktivitasnya, efisiensinya, inovasinya, kualitas kehidupan kerjanya, dan moral kerjanya.

Lalu apakah hubungan antara mutu pendidikan dan moralitas bangsa?

Menurut Penulis moralitas sebuah bangsa merupakan cerminan dari mutu/kualitas pendidikan yang diperoleh bangsa tersebut. Ketika mutu/kualitas pendidikannya benar-benar bagus, maka akan tercipta moral dab peradaban bangsa yang unggul. Menurut penulis, mutu pendidikan sangat erat kaitannya dengan moralitas sebuah bangsa. Maka dari itu salah satu indikator penting dari kualitas/mutu pendidikan yang baik adalah pencapaian moral bangsa yang beradab. Seperti apa yang telah ditekankan oleh Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak.

Di dalam Bab II Pasal 3 UU Sisdiknas juga dituliskan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Pada akhirnya, mutu pendidikan yang baik bisa diukur dari beberapa indikator. Salah satu indikator atau point penting yang menunjukkan pendidikan bermutu/berkualitas yaitu moralitas peserta didik, hingga terbentuk moralitas bangsa yang baik dan unggul. Untuk itu bisa disimpulkan bahwa baik buruknya moralitas sebuah bangsa menunjukkan baik buruknya kualitas/mutu pendidikan yang ada.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline